Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Jembatan gantung yang panjangnya 70 meter di sungai Dogabu (Semuwaberita.com Humas Dinas PU Kabupaten Intan Jaya)

Di Intan Jaya Banyak Pekerjaan Infrastruktur Belum Jalan Karena Situasi Keamanan

Jayapura,Semuwaberita.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Intan Jaya, Bheny G. Lekatompessy,mengatakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten tersebut terhambat, sejak akhir tahun.

Hal ini dikarenakan situasi keamanan di kabupaten Intan Jaya tepatnya di sekitaran ibukota yang berada di Distrik Sugapa tersebut menjadi kurang kondusif dikarenakan aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kalau untuk 2020 itu prosesnya baru selesai kontrak atau lelang, sementara yang sudah jalan hanya di dalam kota Sugapa," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (19/8).

Lanjutnya, pekerjaan air besih dalam kota sugapa, talud drainase, pembangunan kantor bappeda, pembangunan kantor DPR dan beberapa pekerjaan lainnya sedangkan untuk pekerjaan yang di luar dari distrik sugapa, belum bisa berjalan di karenakan situasi keamanan.

Dikatakan, Bheny, sebagian besar pekerjaan di PU Intan Jaya berada di tujuh distrik dari delapan distrik di Intan Jaya.

Dan sampai saat ini Dinas PU mendapatkan pagu anggaran sekitar Rp 60 miliar, setelah terkena refokusing dari pemerintah pusat, 70 persen merupakan pekerjaan di luar Sugapa.

"Kita bangun jembatan gantung sekitar delapan unit untuk membangun konektivitas antar kampung itu susah karena faktor keamanan," ungkap Bheny.

Dan untuk konektifitas antar distrik di Intan Jaya, sudah mulai tersambung, Kini tinggal dua distrik yang belum terkoneksi, yaitu Distrik Agisiga dan Tomosiga.

 Kata Bheny kondisi ruas jalan yang dikerjakan baru pada tahap pengerasan untuk itu hanya mobil jenis tertentu yang bisa melewatinya.

Sedangkan untuk akses penghubung antar kabupaten, konektifitas antara Intan Jaya dengan Paniai sudah hampir terhubung, hanya tinggal membangun sebuah jembatan.

"Jalan Sugapa - Enarotali itu sudah tembus, tapi harus bangun jembatan di Distrik Homeyo, tepatnya di Kali Kemabu dengan lebar sungainya sekitar 80 meter," kata Bheny.

Pembangunan jembatan tersebut tidak bisa dilakukan menggunakan APBD karena nilainya terlalu besar, yaitu Rp 100 miliar.

"Kita sudah bicara dengan kepala balai dan sudah menyurat semua dan presentasi untuk pembangunan jembatan ini," ujar Bheny.

Hanya saja hingga kini belum ada kepastian mengenai penganggaran jembatan tersebut.

Menurut Bheny, konektifitas jalan darat antar kabupaten menjadi sangat penting untuk Intan Jaya karena hingga kini banyak kendaraan dinas yang berada di Nabire.

Selain itu, bila akses jalan darat terbuka maka arus penyaluran logistik ke Intan Jaya akan semakin mudah dan murah. 

Dengan begitu nantinya akan berdampak pada penurunan harga barang di daerah yang menjadi titik terdekat untuk melakukan pendakian ke Puncak Cartenz tersebut.(Pratiwi)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media