KEEROM, semuwaberita.com - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM, meminta para Kepala Distrik melakukan pendataan tenaga honorer di distriknya masing-masing, dan memastikan mereka adalah warga setempat.
Ini disampaikannya dalam rapat membahas kuota 130 CPNS tenaga honorer, Senin (12/10/2020)
"Kadistrik tugasnya mendata saja, di distrik apakah ada honorer di Puskesmas atau sekolah yang sudah mengabdi bertahun-tahun," ujar Ridwan
Ia menerangkan, kuota CPNS tersebut seluruhnya harus diisi oleh masyarakat Keerom yang diangkat sesuai dimana ia tinggal.
Dengan metode tersebut, maka akan ada tambahan ASN di 11 distrik yang bisa menjadi motor penggerak perekonomian.
Menurut Ridwan, peran kepala distrik menjadi sangat penting dalam proses pengangkatan kali ini. Pasalnya, Kepala distrik adalah kepala kewilayahan sehingga guru, tenaga medis yang harus dipahami.
"Formasi ini diprioritaskan untuk orang asli distrik setempat supaya dia tinggal dan kerja di sana," tegasnya.
Ridwan mengaku, ada beberapa distrik di Keerom yang membutuhkan tambahan ASN, sedangkan ada distrik yang justru pekerjanya terlalu banyak.
"Rasionalitas pekerja di distrik tidak masuk akal, ada distrik yang pekerjanya cuma 5 orang tapi ada distrik yang sampai 60 orang," bebernya.
Hal yang sama juga diutarakan Ridwan saat menemui para tenaga honorer di ruang rapat Bupati Keerom.
Ia pun meminta semua pihak untuk mengawal proses penerimaan CPNS tersebut, meski kewenangan awal diberikan kepada Kadistrik. Nantinya seluruh tahapan harus berjalan transparan.
"Setelah data disampaikan oleh kepala distrik ke BKD datanya akan keluar, di situ dewan adat dan semua pihak melihat dan mengevaluasi apakah benar mereka itu tenaga honorer yang tinggal di situ," tutup Ridwan. (Iriani)