Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Pjs Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM menemui perwakilan mahasiswa, Rabu (21/10/2020)/Istimewa

Dana Beasiswa Mahasiswa Keerom Senilai Rp1.050 Miliar Bakal Dicairkan Akhir Bulan

KEEROMsemuwaberita.com - Tertunda selama kurun waktu 10 bulan, dana beasiswa bagi mahasiswa asal Kabupaten Keerom dengan total Rp1,050 bakal dicairkan akhir bulan ini.

Tertundanya dana beasiswa yang masuk dalam Pagu 2020 itu membuat para mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia, belum dapat membayar uang kuliah.

Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM, menegaskan, dana tersebut harus segera disalurkan. Ini disampaikan Ridwan usai melakukan pertemuan dengan Himpunan Mahasiswa Keerom, Sekda dan Dinas Pendidikan, Rabu (21/10/2020).

"Mereka ini ada yang di dalam Papua dan luar Papua, tenggang waktunya bulan ini harus selesai," kata Ridwan.

Ia mengaku, dari penjelasan yang diberikan Dinas Pendidikan, dana beasiswa tersebut belum dapat disalurkan karena masalah teknis yakni masalah pendataan. Dimana pemerintah tidak dapat melakukan akibat pandemi Covid-19

"Kenapa beasiswa sampai hari ini belum dibayarkan, pertama itu terlambat karena pendataan yang terlambat juga. Pendataan tidak bisa dilakukan karena covid ini, sekarang sudah dilakukan dan tinggal dua kampus, Universitas Yapis dan STMIK 10 November," beber Ridwan.

Adapun proses pendataan, dilakukan mulai tingkat distrik hingga kampung karena pemerintah menginginkan para penerima beasiswa betul-betul mahasiswa yang masih aktif.

"Intinya prosedur yang dilakukan itu meminta nama-nama dari distrik, setelah dikompilasi oleh dinas, dicek lagi kembali ke kampung setelah itu mereka validasi dan mereka lalukan lagi bersama himpunan mahasiswa Keerom untuk memastikan benar-benar mahasiswa ini adalah yg masih aktif, bukan pegawai dan berhak mendapatkan bantuan," tegas Ridwan.

Setelah data tersebut selesai, maka nama-nama yang ada akan dipublikasi agar ada kontrol sosial.

Bila ada yang mengetahui nama yang masuk dalam daftar bukan mahasiswa aktif, maka pemerintah akan melakukan kroscek ulang untuk mengetahui kebenarannya.

"Rencananya satu minggu dari sekarang sudah bisa selesai dan akan dipublis dulu agar masyarakat tahu yang dapat beasiswa itu siapa saja, berapa besarannya, sehingga itu jadi kontrol sosial. Semua bisa memastikan mahasiswa Keerom yg dapat bukan mahasiswa lain," pungkas Ridwan. (Iriani)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media