Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Wakil Ketua DASS, Origenes Kaway/Yanpiet

Kendati Dicela, DASS Tetap Merangkul Semua Anak Buyakha

SENTANIsemuwaberita.com – Dewan Adat Suku Sentani (DASS) merupakan sebuah wadah yang menghimpun seluruh masyarakat adat Sentani (Buyakha), mulai dari Sentani Timur (Daribu), Sentani Tengah (Norobu) dan Sentani Barat (Waibu).

Dalam keberadaannya, DASS telah memberikan nuansa dan proteksi terhadap hak-hak masyarakat adat berdasarkan pada ketentuan norma-norma adat yang berlaku secara turung.temurung sejak dari zaman nenek moyang (maan).

DASS memiliki kapasitas untuk menyuarakan segala hal yang menyangkut harkat dan martabat Suku Sentani (Buyakha), sebab dalam wadah DASS terdapat para Ondoapi, Khosero dan Akhona-Akhon yang notabene merupakan simbol dari keberadaan masyarakat adat Buyakha itu sendiri.

Dalam kapasitas itulah, beberapa waktu lalu DASS menyuarakan perlindungan dan proteksi terhadap hak-hak masyarakat adat, kendati upaya DASS tersebut ditentang dan dicela habis-habisan oleh publik, termasuk anak-anak adat Buyakha.

“Walau aksi kami yang dilatarbelakangi oleh niat tulus untuk memproteksi hak-hak masyarakat adat Sentani berupa protes atas pemberian nama stadion dan Bandara Sentani itu di cela dan ditentang, namun kami tetap merangkul semuanya,” ujar Wakil Ketua DASS, Origenes Kaway saat ditemui media ini di Sentani, Selasa (03/11/2020) siang.

Dirinya menuturkan, semenjak aksi protes terhadap nama stadion dan bandara dilakukan, publik lewat media sosial terus mencela DASS. Para pencela tersebut, bukan saja orang luar, namun lebih banyak pencela DASS adalah anak-anak adat Buyakha.

 Namun DASS secara kelembagaan sangat memahaminya, lanjut Orgenes, sebab publik tidak tahu apa yang melatarbelakangi pihaknya melayangkan aksi protes tersebut. Etikanya, anak-anak Buyakha sebelum mengeluarkan pernyataan yang mendiskreditkan lembaga DASS, idealnya dapat bertanya kepada pihaknya.

Waket DASS mengatakan, walau demikian, dirinya bersama sejumlah pengurus DASS yang terlibat langsung dalam aksi protes tersebut memahaminya, dan kedepan DASS tetap akan menjadi wadah penghimpun bagi semua masyarakat adat Buyakha.

“Kami mengajak, semua anak-anak adat Buyakha untuk tetap bersatu di dalam wadah DASS. Supaya hak-hak adat sertai nilai-nilai luhur budaya tetap kita jaga dan pelihara bersama sebagai bagian dari jati diri kita di Buyakha Bu,” ajaknya. (Yanpiet)

 

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media