MAKASSAR, semuwaberita.com - Kementerian Pertanian RI menargetkan Kartu Tani dapat tercetak sesuai target sebabanyak 13 juta keping sebelum pergantian tahun.
Hingga pertengahan triwulan ke-4 tahun ini, Kartu Tani yang telah dicetak sebanyak 9,3 juta keping kartu dan yang telah terdistribusi sebanyak 6,6 juta keping.
"Kartu tani itu yang tercetak, tahun ini harus tercetak 13 juta sesuai E-RDKK. Nah sekarang baru terdistribusi 6,6 juta," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan RI, Moh. Hatta.
Kartu tani adalah sebuah kartu yang dirancang khusus untuk melakukan alokasi pupuk subsidi kepada kaum petani agar bisa tepat sasaran
"Kartu tani ini program Jokowi. Memang manfaatnya ini bagus sekali. Karena agar, distribusi pupuk ini bisa tepat sasaran," lanjut Hatta.
Menurut Hatta, dengan kartu tani ini potensi untuk penyimpangan sangat bisa diminimalisir lantaran kartu tani menjadi syarat utama bagi petani untuk menebus pupuk bersubsidi pada pengecer.
"Jadi potensi untuk penyimpangan itu sangat kecil. Kalau hari ini digesek, hari ini juga terlapor ke kita bahwa si A, si B sudah terima. Nah, kalau dia manual, dia masih menunggu verifikasi satu bulan dia kumpul lalu dilapor ke kita," lanjut Hatta.
Meski demikian, petani yang belum mendapat kartu tani masih bisa menebus pupuk bersubsidi. Syaratnya, petani yang bersangkutan harus terdaftar dalam e-RDKK.
e-RDKK adalah rencana kebutuhan sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian untuk satu musim/siklus usaha, yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani.
Kementan menargetkan, penerapan kartu tani sebagai alat penebus pupuk bersubsidi efektif diberlakukan awal 2021 mendatang. (Mardianto)