Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Ilustrasi prajurit TNI sedang bersiaga tugas pengamanan di Papua/Kodam17

TNI Bersiaga Hadapi Kelompok Separatis di Timika

JAYAPURAsemuwaberita.com – Komandan Distrik Militer (Dandim) 1710 Mimika, Letkol Inf Pio Nainggolan mengatakan bahwa seluruh prajuritnya disiagakan dalam menghadapi ancaman dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Ini menyusul teror KKSB yang mengakibatkan mengungsinya 1.572 warga sipil dari empat kampung sekitar kawasan PT. Freeport Indonesia. Siaga prajurit TNI AD ditingkatkan di empat distrik yang rawan gangguan KKSB.

“Dari awal Maret itu sudah kita perintahkan bersiaga hingga sekarang,” kata Nainggolan saat dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu (11/3) sore.

Nainggolan mengatakan, tak ada penambahan personil dari TNI dalam upaya penegakan hukum terhadap KKSB. Namun, seluruh komandan di masing-masing pos, termasuk Satuan Tugas (Satgas) yang ada diminta untuk mengefektifkan anggotanya. 

“Tidak ada penambahan personil. Kita hanya menggunakan Satgas atau pos-pos (keamanan) yang sudah tergelar sekarang. Tinggal bagaimana mengefektifkannya saja,” jelasnya.

Ia menambahkan, patroli dapat lebih ditingkatkan sesuai pertimbangan masing-masing komandan pos. “Gelombang pengungsian sudah tidak ada lagi hari ini. Empat kampung sudah ditinggalkan warga pasca diteror KKB,” bebernya. 

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, terjadinya pengungsian ditengarai tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga telah melampaui batas. Warga dalam tekanan, bahkan bahan makanan mereka diambil dengan cara menodongkan senjata.

"Kami sungguh-sungguh akan tidak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata yang mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat. Keamanan sebagai tanggungjawab kami," tegas Waterpauw, Senin (9/3) lalu.

Dia menyebut, total 1.572 jiwa warga Distrik Tembagapura telah meninggalkan kampungnya sejak tanggal 6-9 Maret 2020. Mereka berasal dari Kampung Kimbeli, Utikini, Waa Banti, dan Banti.

Rincian pengungsi itu terdiri dari 256 jiwa warga Kampung Waa Banti, 702 jiwa warga Kimbeli dan Kali Kabur, dan 612 jiwa warga Kampung Banti 1 dan sekitarnya. Mereka terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak. (Hara)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media