Jayapura, Semuwaberita.com, – Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Irian Sentosa, Arif Windarto, menyampaikan laporan realisasi tahun 2019, jika dibandingkan dengan tahun 2018 ada sedikit penurunan.
Yang mana selama ini pencapaian biasanya di atas 2 digit atau 10 persen dari target yang diberikan. Hal ini dikarenakan perbankan umum sudah mulai melirik Kredit Konsumtif
“Selama ini, pencapaian kita selalu diatas 2 digit atau 10% untuk semua item utama kami. Seperti aset dari target yang diberikan Rp 1,2M turun menjadi Rp 1,1 M, lalu target Kredit dari Rp 993 juta realisasi Rp 1 M, lalu Danah Pihak Ketiga (DPK) Rp 546 juta tercapai Rp 600 juta. Selain itu untuk deposito Rp 115 juta tercapai Rp 107 juta dan tabungan Rp 430 juta tercapai Rp 493 juta,”katanya, Rabu 29 Januari 2020.
Disampaikannya hal ini dikarenakan tahun 2019 kemarin, persaingan cukup ketat, apalagi di kredit konsumtif sudah banyak dilirik oleh perbankan umum.
“Di tahun 2019 ini yang paling terasa bidang kredit konsumtif, karena lebih dari 98% kredit konsumsi diminati oleh bank umum,”jelasnya.
Dijelaskan Arif, sebelumnya, bank umum tidak terlalu melirik produk konstruktif, meskipun produk ini sudah ada tapi perbankan umum tidak terlalu fokus. Tapi tahun 2018 hingga tahun 2019, perbankan umum mulai fokus.
” Awalnya produk ini tidak dilirik, tapi dua tahun belakangan ini, sudah mulai fokus, sehingga mereka membentuk tim. Dan mengupdate suku bunga yang ada. Hal ini dikarenakan, mereka tau di Papua, terutama kredit konsumtif itu cukup di Minati,”ungkapnya.
Meski persaingan sudah cukup ketat, pihaknya tetap optimis bisa mencapai target di tahun 2020.
“Persaingan tetap akan ada dan persaingan itu membuat kita lebih kreatif lebih harus bagaimana menjaga kredit kita. Dengan persaingan ini kita jadi kreatif dan kita mengimbanginya dengan bagaimana memberikan pelayanan yang cepat, kita transparan jadi nasabah lebih percaya karena itu persaingan. (Pratiwi)