MULIA, semuwaberita.com- Sempat tertunda lama, jatah beras untuk ASN di lingkungan Pemkab Puncak Jaya akhirnya didistribusikan
Sedikitnya ada 98 ton beras yang telah tiba di Kota Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya pada Senin (29/03/2021) pagi.
Meski tidak sepenuhnya terealisasi, karena hanya untuk kebutuhan dua bulan, namun setidaknya mampu meringankan beban para pegawai yang selama ini terpaksa harus mengeluarkan dana untuk membeli beras sendiri
Sepekan lalu, pemerintah daerah setempat telah menalangi 2 bulan jatah beras pegawai Puncak Jaya dari sumber lain dikarenakan kondisi mendesak dari Pegawai.
Sejak pukul tujuh pagi, sebanyak 19 unit truk bermuatan beras pegawai memasuki Lapangan Alun-alun Kota Baru, dimana tengah dilaksanakan Apel bersama ratusan ASN yang dipimpin langsung oleh Bupati.
Kabag Kesra, Istinus Kokoya menyebut total sebanyak 98.580 Kg jatah beras pegawai untuk 2 bulan sesuai petunjuk Bupati siap didistribusi.
Bupati Puncak Jaya, Dr. Wonda Wonda, S. Sos, S. IP, MM dalam amanatnya mengungkapkan, ketergantungan pegawai terhadap beras masih sangati tinggi. Keterlambatan beras dari tahun ketahun menjadi alasan klasik yang dialami ASN pedalaman akibat menunggu proses lelang selesai di Irian Bhakti.
Pendistribusian ke beberapa distrik yang dilalui truk pengangkut beras telah lebih dulu dilakukan seperti Distrik Ilu, Yamoneri, gubume
"Saya tahu bahwa kita harus makan dulu baru kerja, oleh karena itu kita sudah keluarkan dana 750 juta rupiah untuk ongkos angkut. Biaya itu belum termasuk kendala di jalan yang butuh biaya tak terduga. Bukan baru tapi tahun lalu sama modelnya. Beras pegawai terlambat karena tunggu lelang apalagi saat ini beras raskin sudah hilang," ungkap Bupati.
Ketahanan Pangan
Ketergantungan akan beras sebagai makanan pokok dinilai Bupati nantinya merupakan ancaman ketahanan pangan yang nantinya seiring waktu jika program beras Pegawai akan ikut dicabut dikhawatirkan membuat kepanikan jika tidak diantisipasi sejak dini.
Wacana demi menjaga ketersediaan stok pangan nasional inilah yang oleh pemerintah pusat akan diambik kebijakan impor beras untuk mengatasi penipisan stok beras terutama jelang hari besar disampinh dampak badai La nina sejak awal tahun 2021 menerjang areal persawahan andalan.
Ia menambahkan pelajaran berharga mengajak kita semua kembali ke makanan alam yang Tuhan beri.
"Ada keladi, singkong ubi dengan gizi dan kalori yang baik bahkan sehat. Saya pesan pegawai pulang kantor harus bikin kebun diolah sendiri. Suatu saat beras pegawai nanti lambat laun akan hilang kita dapat terbiasa dan bertahan dengan pangan lokal disekitar halaman" pesannya.
Menutup arahannya, Bupati mengajak semua pihak menjaga Puncak jaya.
"Kita semua jadi satu. Jika ada isu negatif dan meresahkan masuk, kita tolak keras. Stop isu yang tidak jelas, kita harus fokus pada pelayanan publik, jangan urusi persoalan lain. Kita semua wajib hindari," tegasnya. (Iriani)
Sedikitnya ada 98 ton beras yang telah tiba di Kota Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya pada Senin (29/03/2021) pagi.
Meski tidak sepenuhnya terealisasi, karena hanya untuk kebutuhan dua bulan, namun setidaknya mampu meringankan beban para pegawai yang selama ini terpaksa harus mengeluarkan dana untuk membeli beras sendiri
Sepekan lalu, pemerintah daerah setempat telah menalangi 2 bulan jatah beras pegawai Puncak Jaya dari sumber lain dikarenakan kondisi mendesak dari Pegawai.
Sejak pukul tujuh pagi, sebanyak 19 unit truk bermuatan beras pegawai memasuki Lapangan Alun-alun Kota Baru, dimana tengah dilaksanakan Apel bersama ratusan ASN yang dipimpin langsung oleh Bupati.
Kabag Kesra, Istinus Kokoya menyebut total sebanyak 98.580 Kg jatah beras pegawai untuk 2 bulan sesuai petunjuk Bupati siap didistribusi.
Bupati Puncak Jaya, Dr. Wonda Wonda, S. Sos, S. IP, MM dalam amanatnya mengungkapkan, ketergantungan pegawai terhadap beras masih sangati tinggi. Keterlambatan beras dari tahun ketahun menjadi alasan klasik yang dialami ASN pedalaman akibat menunggu proses lelang selesai di Irian Bhakti.
Pendistribusian ke beberapa distrik yang dilalui truk pengangkut beras telah lebih dulu dilakukan seperti Distrik Ilu, Yamoneri, gubume
"Saya tahu bahwa kita harus makan dulu baru kerja, oleh karena itu kita sudah keluarkan dana 750 juta rupiah untuk ongkos angkut. Biaya itu belum termasuk kendala di jalan yang butuh biaya tak terduga. Bukan baru tapi tahun lalu sama modelnya. Beras pegawai terlambat karena tunggu lelang apalagi saat ini beras raskin sudah hilang," ungkap Bupati.
Ketahanan Pangan
Ketergantungan akan beras sebagai makanan pokok dinilai Bupati nantinya merupakan ancaman ketahanan pangan yang nantinya seiring waktu jika program beras Pegawai akan ikut dicabut dikhawatirkan membuat kepanikan jika tidak diantisipasi sejak dini.
Wacana demi menjaga ketersediaan stok pangan nasional inilah yang oleh pemerintah pusat akan diambik kebijakan impor beras untuk mengatasi penipisan stok beras terutama jelang hari besar disampinh dampak badai La nina sejak awal tahun 2021 menerjang areal persawahan andalan.
Ia menambahkan pelajaran berharga mengajak kita semua kembali ke makanan alam yang Tuhan beri.
"Ada keladi, singkong ubi dengan gizi dan kalori yang baik bahkan sehat. Saya pesan pegawai pulang kantor harus bikin kebun diolah sendiri. Suatu saat beras pegawai nanti lambat laun akan hilang kita dapat terbiasa dan bertahan dengan pangan lokal disekitar halaman" pesannya.
Menutup arahannya, Bupati mengajak semua pihak menjaga Puncak jaya.
"Kita semua jadi satu. Jika ada isu negatif dan meresahkan masuk, kita tolak keras. Stop isu yang tidak jelas, kita harus fokus pada pelayanan publik, jangan urusi persoalan lain. Kita semua wajib hindari," tegasnya. (Iriani)