JAYAPURA, semuwaberita.com - Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengklaim wilayahnya kembali masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19 dan menjadi perhatian pemerintah pusat. Salah satu penyebabnya, karena dibukanya transportasi laut.
"Walaupun pada mei 2021 Kota Jayapura hampir memasuki zona hijau, namun karena dibukanya transportasi laut, membuat angka ini berubah menjadi zona merah," aku Wali Kota yang kerap disapa BTM ini, Kamis (08/07/2021)
BTM meminta peran serta masyarakat untuk menekan angka Covid-19 yang kini terus bertambah setiap harinya
Apalagi, saat ini seluruh rumah sakit yang ada di Kota Jayapura dan rumah sehat yang telah disiapkan untuk pasien isolasi, telah penuh
"Untuk menekan lajunya covid 19 di kota jayapura, kami akan melakukan pembatasan aktivitas warga di pusat layanan publik seperti transporasi, perkantoran, pusat perbelanjaan, wisata, dan kegiatan yang mengundang banyak warga," tegas BTM
Selain itu, juga telah diterbitkan Surat Edaran Wali Kota terkait pembatasan aktivitas ibadah di tempat tempat ibadah selama Juli 2021
"Aktivitas beribadah tatap muka, untuk sementara ditiadakan dan dilakukan secara online," tukasnya
BTM juga meminta kerja sama kepada kerabat warga yang meninggal dunia akibat Covid-19, agar tidak melakukan kerumunan sebab dikhawatirkan akan menjadi klaster baru.
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Silwanus Sumule mengatakan saat ini sejumlah ruangan di RSUD Jayapura telah dialihfungsikan sebagai ruangan isolasi untuk pasien yang terpapar Covid-19.
"Mulai tadi pagi, kami punya ruangan isolasi sudah penuh. Kami rencana buka lagi gedung MCC di lantai 2. Sejumlah ruangan juga sudah kita alih fungsikan untuk merawat pasien Covid-19,” ungkap Sumule, Rabu siang
Bahkan langkah serupa juga sudah mulai dilakukan oleh beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom.
“Teman-teman di Kabupaten/Kota juga sudah mengambil langkah itu mengalihfungsikan sejumlah ruangan untuk merawat pasien Covid-19,” terangnya.
Sementara untuk pasien umum/non covid-19, ungkap Sumule, telah disiapkan rencana kontijensi yaitu memperbaiki sistem rujukan, mengingat keterbatasan ruangan sementara pasien Covid terus bertambah
"Ini dimaksudkan agar hanya pasien Covid-19 dengan level kritis saja yang ditangani oleh RSUD Jayapura, sedangkan pasien level sedang dan berat ditangani oleh beberapa rumah sakit yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya,” jelas Sumule.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah meminta Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 Papua untuk kembali mengaktifkan dan mempersiapkan ruangan perawatan bagi pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Papua.
Saat ini Papua memiliki 45 rumah sakit, 16 di antaranya adalah rumah sakit rujukan
Berdasarkan data sebaran Covid-19 di Kota Jayapura hingga Rabu, 07 Juli 2021 angka kumulatif pasien Covid-19 sebanyak 9.737 orang, dengan total yang sembuh 9.117, meninggal dunia 170 orang sementara yang dirawat 450 orang. (Iriani)