Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Sejumlah ranting pohon yang sengaja ditaruh warga ditengah jalan sebagai bentuk protes

Warga Blokade Jalan Sentani –Depapre Lumpuh Total

SENTANI, Semuwaberita.com- Warga kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, memblokade Jalan Sabron-Depapre-Sentani dengan mendirikan tenda dan meletakkan berbagai ranting pohon di antaranya batang pohon pinang dan pisang di tengah jalan, Selasa, (13/7).

Aksi warga tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Provinsi Papua atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki. Kerusakan jalan di wilayah mereka membuat aktivitas perekonomian warga terganggu. Akibat blockade tersebut, arus lalu lintas dari Sentani menuju Depapre dan Sabron maupun sebaliknya lumpuh total.

Jalan tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan Kota Sentani, Sabron dengan sejumlah kampung yang ada di Distrik Depapre dan Sabron. Bahkan, mobil pengangkut barang satu hari terjebak di jalan akibat aksi blockade warga.

 

Warga di Kampung Waibron, Kabupaten Jayapura, Papua memblokade ruas jalan Sabron-Depapre dengan meletakkan berbagai ranting pohon di antaranya batang pohon pinang dan pisang ke tengah jalan sebagai tanda protes kepada pemerintah setempat.

Para warga ini pun memuat pernyataan sikap dari Solidaritas Masyarakat Peduli Pembangunan Moi-Tanah Merah. Adapun isi pernyataan sikap warga yakni “Hentikan Proses Bongkar Muat Di Pelabuhan Peti Kemas Depapre Hingga Ada Jawaban Dari Pemerintah Provinsi Papua Tentang Nasib Jalan Sentani Depapre”.

“Aksi blockade jalan ini, kami lakukan sebagai tanda protes pada Pemerintah Provinsi Papua kepana sampai sekarang tidak ada perbaikan jalan, kami hanya terima janji-janji kalau jalan akan dikerjakan di tahun ini, tetapi tak ada perbaikan jalan,”kata Ekanan Demianus Sorontouw selaku Ketua Solidaritas Masyarakat Peduli Pembangunan Tanah Merah Moi di Sabron Sari.

Menurut Ekana Sorontouw, aspires masyarakat untuk perbaikan jalan ini sudah disampaikan kepada pemerintah Provinsi Papua sejak tahun 2018, 2019, 2020 dan 2021, namun hanya janji saja tidak ada perbaikan jalan.

“Kami minta pemerintah segera memberikan penjelasan kepada kami, kenapa mereka hanya janji saja. Pada hal kami dari kampung Moi dan tanah merah memberikan PAD dari galian tambang golongan C untuk pembanunan infrastruktur jalan di wilayah Papua, tapi jalan kami tidak pernah diperhatikan,”ujarnya.

Bahkan, warga setempat juga mendukung pembangunan toll laut di Depapre dan mendukung program Presiden Joko Widodo yakni Nawacita, tetapi kami tetap jadi anak tiri, pada hal wilayah kami ini dekat deng Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura.

“Jadi kami menuntut pemerinta jalan ini diperbaiki, kalau tidak kami tetap memblokade akses jalan. Kita minta dinas PUPR datang lihat kondisi jalan sekarang, dan jembatan yang ada,”ucap Ekanan Sorontouw.

Sementara itu, Kapolsek Sentani Barat Iptu Sugarda Aditya mengatakn selama aksi unjuk rasa blockade jalan berlangsung kami tetap menghimbau pada warta untuk tetap terapkan protokol kesehatan Covid-19 dan tidak melakukan tindakan anarkis.

“Kami minta pada warga tidak ada yang membawa benda tajam seperti parang maupun benda tumpul. Warga dari Depapre juga sempat melakukan orasi dengan jalan kaki menuju Sabron Sari dengan tertib,”kata Iptu Sugarda.

Selama aksi blockade jalan berlangsung, situasi dilokasi aman dan terkendali yang dimulai sejak pukul 06.00 WIT dengan jumlah massa 500 orang. Para warga yang melakukan aksi blockade jalan ini langsung ditemui Sekda Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura, Alpius Toam.

“Ibu Sekda langsung lakukan nengosiasi sama warga. namun warga menuntut agar pihak pemerintah Provinsi Papua dihadirkan dilokasi,”tuturnya.(Aman)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media