Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Pelaksanaan vaksinasi massal bagi ASN di Puncak Jaya, Rabu (21/07/2021)/DiskominfoPJ

Bupati Puncak Jaya Tegaskan Seluruh ASN Wajib Divaksin

MULIAsemuwaberita.com - Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya menggelar vaksinasi massal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama keluarga, berlangsung di halaman kantor Bupati setempat, Rabu (21/07/2021)
 
Dari pantauan di lapangan, nampak ASN sangat antusias untuk divaksin. Apalagi kegiatan ini dipantau langsung oleh Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos. SIP. MM yang didampingi Sekeretaris Daerah Tumiran ,S. Sos. MAP
 
Diharapkan kegiatan vaksinasi dapat berjalan sesuai target 
 
Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda,S.Sos,SIP,MM menekankan kepada seluruh ASN, CPNS dan tenaga honorer di lingkungan pemerintahannya
 
"Semua ASN harus wajib divaksin guna mencegah peredaran Covid-19 dan melatih system kekebalan tubuh kita agar terhindar dari Covid19 yang semakin meningkat di kabupaten ini," kata Bupati
 
Ia menyebut saat ini sudah ada 67 orang yang terpapar Covid-19 yang mana didalamnya ada ASN, TNI Polri dan pegawai BUMN
 
"Untuk yang sudah terpapar harus karantina mandiri, sementara masyarakat umum yang terpapar sudah disiapkan gedung diatas lapangan amanah (gedung PUPR)," tukas Bupati
 
Untuk ASN yang melakukan pelayanan publik di kantor disarankan untuk membagi jumlah atau membatasi orang dalam ruangan.
 
Biasanya kerumunan masyarakat jumlahnya lebih dari 3-4 orang saat ini di putuskan hanya bisa terima 2-3 orang dalam ruangan . 
 
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19, dr. Nasir Ruki menyebut target vaksinasi ASN yakni 87 persen, sementara yang baru berjalan kurang lebih 30 persen 
 
Dokter Nasir juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak percaya informasi hoax tentang vaksin
 
"Kalau kita mau aman jangan percaya hoax, tapi percaya pada pemerintah yang yang mengambil keputusan itu yang terbaik," pesannya.(Adv)
Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media