JAYAPURA-semuwaberita.com-Jajaran Pengurus Wilayah PW IKA-PMII (Ikatan Keluarga Alumni-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Papua melakukan silaturahmi dengan Ketua Tanfidziah PWNU Papua Dr. H. Tony Wanggai MA, yang berlangsung di salah satu hotel di kota Jayapura.
Pertemuan tersebut sebagai bentuk silaturahmi dan pengenalan seluruh komponen PW IKA-PMII yang sudah terbentuk pada Muswil september lalu. Pada silaturahmi tersebut diantaranya Ketua Umum, H.Kumar S.Ag SH MH, Sekum, Ahmad Muhazir SE, M.Sc, Wakil Sekum, Anang Budiono, Andi Saiful serta sejumlah pengurus lainnya.
Ketua Umum, IKA-PMII Papua, H.Kumar S.Ag SH MH kepada media mengatakan bahwa, pertemuan ini pertama adalah untuk silaturahmi dan perkenalan pasca muswil PW IKA-PMII, disamping itu juga dirinya menyampaikan kedepan agar pelaksanaan Muktamar NU ke 34 pada 23–25 Desember 2021 di Lampung benar-benar mengikuti sesuai arahan para pendiri NU dan meneladani semangat sebagai warga nahdliyin.
Dikatakan Kumar, yang tak kalah penting adalah berupaya menjauhi segala bentuk gerakan-gerakan pragmatisme. Artinya mengedepankan Muktamar NU dengan menjaga marwah serta menghasilkan produk-produk unggul kedepan demi kemajuan NU serta generasi mendatang.
“Kita harus menghindari gerakan pragmatisme agar muktamar itu berwibawa, sehingga benar-benar sesuai dengan arah dan kebijakan para masayyikh. Banyak kepentingan-kepentingan yang mendompleng muktamar itu sendiri yang akhirnya justru tersandera kepetingan tertentu. Kita generasi muda NU tidak mau seperti itu. Biarlah muktamar itu dilaksanakn para muktamirin dengan apa adanya, dengan hati yang teduh dan damai yang pada gilirannya akan menghasilkan keputusan yang baik bebas dari kepentingan politik” terang Kumar yang juga berprofesi sebagai Lawyer.
Sebagai kader muda NU,Kumar menyampaikan beberapa hal ke pengurus PWNU Papua, diantaranya mengajak untuk berbicara tentang program kedepan. Semua potensi kader-kader NU dilibatkan secara aktif di struktur kepengurusan. Hal ini penting agar kaderisasi di NU itu jelas, karena militansinya tidak diragukan lagi.
“PMII yang lahir dari rahim NU (Nahdlatul Ulama) memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengawal estafet kepemimpinan Tanfidziah NU di semua struktur kepengurusan, agar khittah gerakan jamiyah terkonsolidasi dengan baik. Karena NU terbukti menjaga kemajemukan dan NU menjaga indonesia” ujar Kumar.(ab)