SENTANI, semuwaberita.com - Di tengah banyaknya jumlah warga Kabupaten Jayapura berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid-19, ada kabar baik terbaru yang dirilis oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Coronavirus atau Covid-19 Kabupaten Jayapura.
Dimana sebanyak 16 orang yang awalnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini telah dicabut statusnya atau dari 403 telah berkurang menjadi 387 ODP
Kepastian berkurangnya jumlah ODP ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanganan Coronavirus atau Covid-19 Kabupaten Jayapura, dr. Khairul Lie, S.KM, M.Kes kepada semuwaberita.com usai seremonial penyemprotan desinfektan serentak di tiga distrik, di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Selasa (31/3/2020) sore.
“Kemarin kan kita punya ODP berjumlah 403 orang ya, hari ini sudah turun menjadi 387 orang. Itu artinya ada sebagian orang yang sudah keluar dari ODP atau sudah tidak dalam pemantauan kita lagi. Jadi sudah berkurang yang berstatus ODP di Kabupaten Jayapura, karena sesuai masa inkubasi selama 14 hari mereka sudah lewat dari masa itu,” ungkap Khairul Lie yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura ini.
Meski ODP berkurang, ungkap Khairul, tidak demikian dengan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang justru bertambah dua orang hingga total PDP kini menjadi 8 orang
"Selasa hari ini, kondisi terakhir untuk jumlah PDP kita itu 8 orang. Berarti dengan kondisi kemarin yang cuma 6 orang PDP, itu bertambah menjadi 2 orang yang PDP. Jadi saat ini jumlah PDP kita di rumah sakit itu berjumlah 8 orang yang sedang kita tangani. Kita masih menunggu hingga sore atau malam ini sekitar jam 6 sore kalau ada hasil terbaru itu akan kita umumkan lagi,” bebernya
Misalnya, lanjut dia, jikalau pasien PDP sembuh atau hasil pemeriksaan laboratorium negatif maka akan diumumkan
"Kita akan tulis di papan informasi penanganan Covid-19 yang ada di media center tim gugus tugas penanganan Coronavirus Kabupaten Jayapura, kemudian akan kita sebarkan ke teman-teman wartawan sebagai data update atau terbaru penanganan Covid-19," jelas Khairul
Lanjut jelasnya, untuk ODP jikalau sudah dipantau selama 14 hari dan tidak menunjukkan gejala sakit covid-19, maka pasien bisa dikeluarkan dari ODP dan dia bisa beraktivitas normal seperti biasa.
"Jadi kita tidak lakukan isolasi mandiri lagi, tetapi kita sarankan misalnya sampai 21 hari atau 24 hari ke depan jika dia tidak ada keperluan apa-apa, itu dia bisa lakukan isolasi mandiri di rumah. Kita semua juga yang sehat kan lakukan isolasi mandiri ya, apalagi yang berstatus ODP harus tetap isolasi mandiri,” paparnya.
Khairul Lie menambahkan, pendataan dan pemeriksaan dilakukan petugas-petugas yang ada di masing-masing distrik, atas pemantauan dari Posko Utama yang berada di RSUD Youwari.
“Semua yang ODP ditangani di setiap Puskesmas yang ada di distrik. Tapi, proses penanganan medis diarahkan dari RSUD Youwari,” kata Khairul Lie.
Sementara itu untuk sebaran jumlah ODP, sebut Khairul, terbanyak di Kota Sentani
“Kalau peta sebaran per distrik ini, untuk jumlah ODP Covid-19 kita itu ada di Kota Sentani (Distrik Sentani) yang paling banyak, lalu di Harapan (Distrik Sentani Timur), kemudian di Distrik Nimbokrang, kemudian juga ada di wilayah Kanda dan kemudian ada beberapa atau hanya satu dua orang saja seperti di wilayah Nimbokrang dan daerah Besum," sebut Khairul
"Di daerah-daerah sana itu hanya satu dua orang saja yang baru pulang dari perjalanan luar itu yang terus kita pantau,” sambungnya
Patut disyukuri bahwa hingga Selasa hari ini, belum ada PDP yang dinyatakan positif terpapar covid-19.(Irfan)