Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura, Miryam Yesoumilena/foto:Aman

Sepanjang 2021, 35 Anak Dibawah Umur di Kabupaten Jayapura Jadi Korban Kekerasan Seksual

Sentanisemuwaberita.com - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Jayapura, Papua, semakin meningkat. 

Berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura, sepanjang 2021 kemarin, sebanyak 35 anak dibawah umur menjadi korban kekerasan seksual. Sementara untuk kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami perempuan sebanyak 25 kasus.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura, Miryam Yesoumilena menuturkan, kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur yang paling banyak adalah kasus pemerkosaan, disusul dengan kekerasan akibat miras, dan juga kasus kekerasan karena orang tua mengabaikan anak

“Kekerasan seksual pada anak-anak di bawah umur ini, rata-rata semua terjadi lantaran dipicu akibat minuman keras dan yang paling terbanyak adalah kekerasan pemerkosaan anak,”ujar Miryam Yesoumilena, kepada wartawan di Sentani, beberapa waktu lalu.

“Ini sangat disayangkan terjadi begitu banyak di Tahun 2021 di Kabupaten Jayapura,” katanya prihatin.

Lanjut Miryam, dari 35 kasus kekerasan anak itu, yang telah di selesaikan ada 29 dan 6 kasus yang belum diselesaikan dan masih dalam penanganan di Polres Jayapura.

"Jadi kami bersama polisi lakukan penyelesaian karena  mereka sebagian langsung lapor ke polisi,”ungkapnya.

Sementara, untuk kasus kekerasan terhadap perempuan ada 25 kasus. Kekerasan terhadap perempuan itu, kebanyakan dipicu  miras dan juga akibat kesalahpahaman dalam keluarga yang mengakibatkan pertikaian antar suami dan istri.

"Ada sering terjadi kesalahpahaman antar suami dan istri sehingga suami melakukan pemukulan terhadap istri, dan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan," sebut Miryam.

Ia menambahkan, upaya pemerintah dalam hal ini Dinas P3A Kabupaten Jayapura terus melakukan sosialisasi kepada warga di kampung-kampung agar kekerasan terhadap Perempuan dan Anak tidak terjadi kembali.

Ke depan, lanjut Miryam, pihaknya akan lebih gencar melakukan sosialisasi antara perempuan dan anak di Kampung-kampung agar bisa menekan angka kekerasan pada perempuan.

“Kita turun langsung ke kampung bertemu kepala kampung, ibu-ibu hamba Tuhan, terutama  adat masyarakat dan tokoh agama," tukasnya.

Bahkan, aku Miryam, dinas P3A Kabupaten Jayapura berencana membangun rumah aman untuk menampung anak-anak yang mengalami kekerasan seksual. (Aman)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media