JAYAPURA, semuwaberita.com - Kebijakan pemerintah yang membatasi aktivitas masyarakat dengan social distancing dan physical distancing untuk meminimalisasi penyebaran penularan virus Corona atau Covid-19 berdampak pada perekonomian.
Di Provinsi Papua, khususnya Kota Jayapura dan sekitarnya banyak masyarakat kurang mampu yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari kerja serabutan atau yang mengandalkan kerja harian harus menelan kepahitan. Sebab, pembatasan ini membuat usaha mereka sepi atau berkurangnya pendapatan harian mereka.
Keprihatinan itu turut dirasakan semua pihak. Tak ayal aksi-aksi sosial pun muncul untuk membantu warga terdampak. Salah satunya, yang dilakukan oleh Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) bersama Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) serta Ikatan Keluarga Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (Ikami) Sulawesi Selatan (Sulsel) Provinsi Papua.
Kepedulian dari BPW KKSS, IWSS dan Ikami Sulsel Provinsi Papua ini berwujud pada program pemberian bantuan sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Provinsi Papua, khususnya di Kota Jayapura. Sasarannya, pekerja informal seperti mama-mama asli Papua penjual pinang, pedagang asongan, penjual gorengan dan tukang ojek serta warga tidak mampu lainnya. Kemudian, akan berlanjut ke pemukiman-pemukiman warga yang berpenghasilan rendah.
Ketua Umum BPW KKSS Provinsi Papua, Dr. H. Mansur M, SH, M.Si, mengatakan, penyaluran bantuan sembako ini sebagai salah satu program ketahanan ekonomi keluarga. KKSS berinisiatif membantu masyarakat yang terdampak dari pembatasan sosial yang dilakukan oleh pemerintah.
“Melihat kondisi seperti ini, kita sama-sama prihatin dan kita dari KKSS Provinsi Papua bersama teman-teman pengurus IWSS serta pengurus Ikami SulSel Provinsi Papua, untuk kita bisa saling berbagi dengan saudara-saudara kita yang betul-betul terdampak disaat merebaknya wabah Coronavirus ini,” ujar Mansur, Minggu (5/4/2020) sore, di Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Pembukaan Donasi
Program penyaluran bantuan sembako ini sebelumnya hasil dari pembukaan donasi yang dilakukan oleh KKSS Provinsi Papua dari pihak donatur selama beberapa hari ini.
“Ini pun juga sumber donasi dari seluruh pengurus KKSS, teman-teman maupun orang tertentu yang ingin mengumpulkan anggarannya untuk dibelikan sembako dan ditahap pertama ini dibagikan kepada kelompok-kelompok menengah kebawah atau orang-orang pekerja informal seperti tukang ojek, karena melihat kondisi penumpang yang kita lihat sangat minim sekarang ini. Kemudian, kita bagikan kepada mama-mama penjual pinang yang ada di pinggir jalan karena disaat ini mungkin pendapatan hariannya berkurang,” ungkap Mansyur.
Sedangkan untuk pembagian sembako tahap kedua itu, rencananya akan menyasar pemukiman-pemukiman warga orang asli Papua yang memiliki kemampuan terbatas.
Pria yang juga Ketua Umum Yapis Pusat di Tanah Papua ini menyebut untuk penyaluran bantuan tahap pertama ini, ada 130 paket yang dibagikan. Tiap paket berisi beras 2,5 kg, 5 mie instan dan minyak goreng.
Kawasan yang disasar adalah tukang ojek yang sering mangkal di depan PTC Kelapa Dua-Entrop, tukang ojek di Polimak Toyota, mama-mama penjual pinang yang berada di Kampung Buton-Skykland, tukang ojek di SD Argapura dan mama-mama penjual pinang di dekat Jembatan Hanyaan-Entrop dan warga sekitar Sekretariat BPW KKSS Provinsi Papua di Kompleks Hanyaan, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Menurut Mansyur, program ini akan terus digencarkan oleh KKSS Provinsi Papua yang akan kembali membuka donasi tahap kedua agar terus bisa memberikan bantuan kepada warga terdampak di wilayah Kota Jayapura lainnya.
“Insya Allah, masih ada tahap kedua. Iya, nanti tahap berikutnya bergilir ke wilayah lainnya. Tapi, kita lihat momen atau perkembangan dulu supaya metode pembagiannya nanti kita atur seperti apa, karena saat inikan orang dilarang kumpul atau disuruh lakukan jaga jarak,” tukasnya.
Meski bantuan yang diberikan belum bisa memenuhi kebutuhan satu keluarga untuk jangka panjang, paling tidak bantuan-bantuan baik dari pemerintah daerah maupun yang lainnya bisa berdatangan. Sehingga pemenuhan kebutuhan warga terdampak bisa tercukupi.(Irfan)