Jayapura, semuwaberita.com - Sebanyak 12 orang warga sipil menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nonggoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/07) pagi.
Dari 12 korban tersebut, 10 diantaranya meninggal dunia dan 2 lainnya luka luka. 11 korban diketahui merupakan warga yang berasal dari luar Papua, dan sebagian besar bekerja sebagai pedagang di pasar setempat.
Berikut nama nama korban meninggal dunia dalam insiden berdarah Sabtu pagi tersebut: Daeng Maramhli (42) dikenal sebagai ustadz di masjid Kampung Nonggoloit, Pdt. Elias Erbaye (54) Pendeta Kampung Nonggolait, Yulius Watu (23) Swasta, Habertus Goti (23) Swasta, Taufah Amir (42) Swasta, Johan (26) Swasta, Alex (45) Swasta, Sirajudin (27) Swasta, Yuda Gurusinga (42) Swasta dan Mahmud Ismaul (50) sopir Bupati Nduga.
Sementara korban luka berat Hasjon (41) Swasta, dan luka ringan Sudarminto yang terkena rekoset peluru.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam, mengecam keras aksi keji yang dilakukan oleh orang orang tidak bertanggung jawab yang telah merenggut nyawa manusia sesuka hati mereka.
Danrem mengungkapkan bahwa diantara korban meninggal dunia terdapat 1 orang masyarakat Orang Asli Papua (OAP) yang diketahui sebagai Pendeta di Kampung Nonggoliat yang bernama Pendeta Elias Erbaye.
“Kita mengecam aksi keji ini hingga merenggut banyak nyawa masyarakat sipil termasuk seorang pelayan Tuhan yang seharusnya dihormati dan dilindungi dari tindak kekerasan. Kalau pelayan Tuhan saja berani di bunuh secara sadis, apakah masih bisa dikatakan orang tersebut beriman,” ujar Danrem seraya menambahkan bahwa para korban dibantai dengan cara ditembak dan dibacok menggunakan senjata tajam.
Sementara itu, lanjut Danrem, berdasarkan laporan awal yang diterimanya, pelaku yang melakukan penyerangan sekitaran 20 orang dengan menggunakan 8 pucuk senjata api.
"Mereka datang ke pasar, melakukan penjarahan, penembakan dan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang yang melintas dan berjualan di kios di Kampung Nonggoloit,” beber Danrem.
Jika sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut berada dibalik aksi pembantaian tersebut.
Danrem JO justru menyebut nama yang lain. "Kami menduga aksi ini dilakukan oleh KKB pimpinan Army Tabuni," sebutnya.
Lebih jauh ungkap Danrem, 9 jenazah korban meninggal dunia, dan 2 korban luka telah dievakuasi ke Timika pada Sabtu sore. Sementara jenazah pendeta Elias Erbaya telah dibawa keluarganya untuk dimakamkan di Distrik Kenyam.
“Kita sudah melaksanakan evakuasi dengan berkoordinasi bersama Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Korem 174/ATW serta DanLanud Timika untuk melaksanakan proses evakuasi korban menggunakan Heli Caracal TNI AU dan Heli Bell Polri dari Distrik Kenyam menuju Timika,” jelasnya.
Hingga saat ini, aparat gabungan TNI-Polri dari Satgas Kodim Pegubin Yonif PR 431/SSP, Personel Satgas Damai Cartenz dan Polres Nduga telah bersiaga di tempat kejadian Kampung Nonggoloit untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari KKB.(Irn)