JAYAPURA, semuwaberita.com– Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw meminta warga Sentani, Kabupaten Jayapura agar dapat menahan diri. Hal ini menyusul bentrok antara warga Kampung Toware dan Kampung Kehiran I di Distrik Waibu yang berbuntut pembakaran rumah dan jatuh korban, pada Minggu (19/04/2020) kemarij
Kapolda mengakui jika pertikaian antar kampung di Sentani memang berkaitan dengan Covid-19.
"Karena warga salah satu Kampung itu membuat pembatasan tapi kemudian warga lain yang melintasi area itu juga tidak menerima. Sehingga terjadilah cekcok mulut yang mengakibatkan penggunaan kekuatan tangan yang terus menimbulkan korban luka, dan akhirnya berkembang menjadi konflik antar kampung," ungkap Waterpauw kepada wartawan lewat siaran persnya, Senin malam, (20/04/2020).
Pasca bentrok, Kapolda langsung memerintahkan sejumlah pejabat utamanya terjun ke lokasi kejadian untuk mencari solusi penyelesaian konflik antar kedua kampung tersebut.
Selain itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw didampingi Kapolres AKBP Victor Dean Mackbon dan Dandim 1701/Jayapura Kolonel Jerry Simatupang juga turut menengahi kedua belah pihak bertikai.
"Namum ada beberapa yang kurang puas tetapi kita akan terus mencarikan solusi. Kita duduk bersama lagi mungkin satu atau dua hari ke dapan untuk menyelesaikan ini semua," harap Waterpauw.
Menurutnya, komunikasi yang baik antara kelompok warga terkait batas-batas wilayahnya sangat penting untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman yang sama. Terlebih, menimbulkan perasaan tidak enak di kalangan warga.
"Kalau memang ada pihak yang mau melakukan pembatasan (wilayah) mohon untuk dikomunikasikan bersama sehingga tidak terjadi konflik yang sedang terjadi saat ini," ujarnya seranya menjelaskan, pihaknya bersama Bupati Jayapura masih berupaya menyelesaikan konflik tersebut.
"Kepada saudara-saudara yang berkonflik dan tokoh-tokoh yang ada kami menghimbau untuk menahan diri. Kalau kita emosi maka masalah akan luas semakin luas, yang rugi kita semua," imbuhnya.
Seperti diketahui, Bentrok antar warga Kampung Toware dan Kehiran I, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Minggu (19/04/2020) sore, berbuntut pembakaran delapan unit rumah warga. Polisi menyebut bentrok ditengarai kesalahpahaman.
Bentrok dipicu seorang warga berinisial NT yang dalam pengaruh minuman keras (miras) mendatangi Kampung Kehiran I, lalu melakukan pengerusakan rumah salah satu warga, Sabtu (18/04/2020) lalu.
Besoknya, Minggu (19/4), NT kembali ke kampung tersebut dan melakukan pemukulan terhadap Ondoafi Kehiran I.
Warga Kehiran I yang tidak terima atas kejadian tersebut langsung menyerang warga Kampung Toware menggunakan alat tajam berupa parang, panah dan alat lainnya hingga mengakibatkan NT luka serius di bagian kepala sebelah kiri akibat hantaman benda tumpul.
"Delapan unit rumah hangus terbakar dan 10 unit rumah dirusak oleh warga," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal. (Hara)