SENTANI, semuwaberita.com - Upaya pencegahan penyebaran covid1-19 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dengan menyalurkan Alokasi Dana Kampung (ADK) sebesar 100 juta per Kampung sebagian besarnya telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan yang di keluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura. Hal ini juga dilakukan oleh Tiga Kampung yang berada di Distrik Yapsi.
“ Dari alokasi dana kampung sebesar 68 juta 500 ribu, 22 juta kami gunakan untuk membeli sembako yang dibagikan secara langsung kepada 107 kepala keluarga. Sementara dana yang telah dijadikan barang berupa sabun cuci tangan dan sabun mandi serta masker oleh pemerintah sudah kami bagikan kepada seluruh masyarakat, bahkan masih ada sisa yang kami simpan,” ujar Adrianus Padwa Kepala Kampung Kwarja saat jumpa persnya bersama dua rekan Kepala Kampung di media center Tim Gugus Tugas Covid-19. Kamis (30/04/2020).
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Kampung Purnama Jati, Supriyatno, bahwa pihaknya telah memanfaatkan ADK bagi kepentingan 80 Kepala Keluarga dan 138 jiwa di Kampung tersebut.
“ Anggaran Rp31,700 juta dalam bentuk sabun cuci, sabun mandi, serta masker sudah kami bagikan terlebih dahulu kepada masyarakat, lalu dari Rp68,200 juta,dan dan 22 jutanya telah kami jadikan 80 paket sembako yang langsung juga dberikan kepada masyarakat. Sisanya digunakan untuk operasional posko dan tim covid 19 yang saat ini bersiaga di kampung kami,” bebernya.
Dia menambahkan, ada 15 Kepala Keluarga dari Kampung Purnama Jati yang saat ini berada di Kota Sentani, dan hal ini telah dikomunikasikan untuk tidak kembali lagi ke Kampung selama masa covid-19 berlangsung.
“ Kami perketat jalur masuk keluar kampung, yang berada di kota sudah kami sampaikan untuk tidak kembali ke kampung karena kami tidak mau ada masyarakat yang tertular covid-19,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Tabean, David Sorondanya mengatakan, dari ADK 100 juta yang diterima dalam bentuk tunai sebesar Rp68,300 juta telah digunakan sesui dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh DPMK.
“ Sebanyak 22 juta kami gunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada 189 kepala keluarga dengan 400 jiwa. Untuk bantuan sabun cuci tangan dan sabun mandi sudah lebih awal kami bagikan, termasuk masker. Sementara untuk pos pengawasan covid di kampung kami sangat ketat, setiap orang baru kami tidak beri ijin untuk masuk kampung,” pungkasnya. (Yanpiet)