Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Salah seorang ASN Pemprov Papua Tengah sedang melakukan absen dengan finger print/Istimewa

Pemprov Papua Tengah Mulai Terapkan Fingerprint Untuk Absen Pegawai

Nabire, semuwaberita.com - Pemerintah Provinsi Papua Tengah mulai memberlakukan sistem Fingerprint atau sidik jari untuk absen kehadiran kerja setiap Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawai (ASN).

Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, SSTP., MM menyampaikan terima kasih kepada pihak Dinas Kominfo yang telah memasang alat fingerprint.

Alat ini merupakan teknologi biometrik yang berfungsi merekam pola sidik jari, yang kemudian pola tersebut disimpan untuk digunakan untuk kebutuhan identifikasi para pegawai.

“Alat fingerprintnya saat ini sudah terpasang, sehingga hari ini masing-masing SKPD diharapkan membantu tim untuk melakukan pengimputan data ke dalam system berbasis digital,” kata Sekda saat menjadi inspektur upacara apel pagi dilingkungan Pemprov Papua Tengah, Senin (21/08/2023) pagi.

Sekda Papua Tengah, Anwar Harun Damanik

Ia menegaskan, kegunaan absensi digital ini juga untuk menentukan besaran tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Selama ini kita masih menggunakan sistem absensi manual, sehingga penghasilan TPP pegawai yang rajin dan yang malas jumlah sama. Nah mulai bulan depan, pembayaran TPP akan berbasis dari hasil absen mesin digital,” tegasnya.

“Jadi bulan depan akan ada yang menerima TPP penuh, ada yang setengah bahkan bisa ada pegawai yang tidak menerima TPP, jadi tergantung dari kedisiplinan para pegawai. Disamping itu apabila ada ASN yang tidak hadir berturut-turut atau melakukan pelanggaran BPPKAD akan mendisiplinkannya,” tegasnya lagi.

Anwar Damanik berharap agar seluruh ASN di masing-masing SKPD untuk merawat mesin fingerprint ini. Ia mengingatkan bahwa mesin absensi digital ini merupakan milik asset, sehingga apabila ada yang merusaknya akan mendapatkan konsekuensi.

“Jangan sampai ada yang merusak alat absensi digital ini. Apakah itu dari staf atau pegawai di level ekselon IV,III dan II. Melalui alat inilah dasar kita untuk membayarkan TPP dan tentu selanjutnya TPP juga akan dihitung dari kinerja,” jelasnya.

Sekda juga berharap agar seluruh pegawai ASN kedepannya lebih displin lagi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

“Ketika kita memilih menjadi ASN, maka sejak hari itu kita adalah pelayan masyarakat,” katanya mengingatkan.(Irn)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media