Jayapura, semuwaberita.com - Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap pertama di Papua yang telah dimulai sejak 27 Mei 2024 lalu. Meski pelaksanaannya belum berjalan dengan maksimal.
Mengacu pada Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga 3 Juni 2024, cakupan imunisasi Polio di Papua baru mencapai 21,1 persen. Adapun daerah dengan cakupan tertinggi yakni Kabupaten Sarmi 51,1 persen, disusul Keerom 37,5 persen dan Supiori 37,1 persen.
"Kami mengapresiasi upaya berbagai pihak yang telah turut serta menyukseskan PIN Polio tahap pertama ini. Semoga cakupannya bisa naik sampai 100 persen,” ucap Pj Ridwan di sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Keerom, Selasa (04/05/2024).
Sekretaris Dinas Kesehatan Papua, dr. Aaron Rumainum berpendapat, kabupaten/kota harus membuat pertemuan lintas sektoral untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Dengan begitu, instansi terkait dan semua elemen masyarakat bisa ikut terlibat menyukseskan PIN Polio di daerah.
“Kami sudah membuat pertemuan lintas sektoral tingkat provinsi, kegiatan serupa juga harus dilakukan di tingkat daerah. Kami akan coba berkomunikasi dengan para kepala daerahnya terkait hal tersebut,” kata Aaron.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Keerom, Bernadette Ekasoeci mengaku, sulitnya akses menjadi kendala utama pelaksanaan imunisasi Polio di Keerom.
“Puskesmas kesulitan mencapai kampung-kampung, bahkan ada satu daerah yang harus menggunakan pesawat hingga berjalan kaki selama dua hari,” akunya.
Untuk meningkatkan cakupan imunisasi Polio di Keerom, ungkap Bernadette, pihaknya akan melakukan sweeping Polio. Termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak lainnya.
“Target kami itu minimal 95 persen cakupan imunisasi Polio, tapi capaian kami baru 37,5 persen. Makanya kami akan lakukan berbagai upaya untuk mengejar target itu,” tegasnya.(irn)