Jayapura, semuwaberita.com - Sebagai upaya mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru Papua melalui sektor Pertanian, Perikanan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua berupaya meningkatkan akses pasar dan brand awareness produk unggulan UMKM melalui berbagai kegiatan salah satunya melalui Karya Kreatif Indonesia (KKI).
KKI diinisiasi oleh Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia sejak tahun 2016.
Kegiatan ini mengumpulkan berbagai jenis produk unggulan seluruh daerah di Indonesia seperti wastra, kriya, home decor, makanan dan minuman, kopi dan teh.
KKI dilaksanakan di Jakarta dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, transformasi digital dan pengembangan produk unggulan UMKM melalui peningkatan brand awareness.
Kepala Kantor Perwakilan BI Papua, Faturachman mengatakan, pihaknya membawa 4 UMKM pada KKI di Jakarta pada tanggal 1 – 4 Agustus 2024 yaitu Noken Anniya, Sambal Baba, Highland Roastery, dan Kakao Kita Papua.
Selain itu, terdapat 16 UMKM yang mengikuti KKI online salah satunya Ririens Food, Butik Mamayoo, dan Starmount Coffee.
"Total penjualan dari seluruh UMKM Papua pada KKI 2024 mencapai Rp973 juta yang terdiri dari penjualan offline dan online," sebut Faturachman.
Lanjut dijelaskan, peningkatan jumlah penjualan dari tahun 2023 ke 2024 mencapai 163 persen, hal ini di dorong oleh meningkatnya brand awarness dari UMKM Papua yang telah masuk pasar modern dan jaringan minimarket.
"Capaian ini juga dikontribusikan oleh UMKM kopi Papua, Highland Roastery, yang memperoleh kesepakatan penjualan ekspor dengan Kopi Kalyan Japan sebesar 300 kg green beans," jelasnya.
Kopi Papua yang dikenal dengan penggunaan praktik organik dan inklusif mendorong kepeminatan buyer dari Jepang. Proses budidaya dan perawatan tanaman dilakukan secara gotong royong tanpa menggunakan bahan kimia. Selain itu, perempuan desa juga turut serta dalam perawatan tanaman sehingga inklusivitas tetap terjaga.
Tidak hanya itu, penanaman tanaman kopi Papua di atas ketinggian 1700 MDPL (salah satu altitude penanaman tertinggi di Indonesia) memunculkan karakteristik rasa yang unik dibanding daerah penghasil kopi lainnya.
"Dengan semangat kolaborasi, konsistensi berinovasi, dan transformasi digitalisasi, pengembangan UMKM Papua diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi baru di Wilayah Papua sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, inklusif, dan berkelanjutan," pungkas Faturachman.(irn)