Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Persekutuan Oikumene Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi (POM-STT) Jayapura/rudi

POM-STT Jayapura Nyatakan Sikap Tolak Program Transmigrasi ke Tanah Papua

Jayapura, semuwaberita.com - Persekutuan Oikumene Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi (POM-STT) Jayapura menyatakan sikap menolak Program Transmigrasi ke Tanah Papua sebagaimana yang diwacanakan pemerintahan presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan sikap ini disampaikan langsung Ketua POM-STT Jayapura, Yustinus Murip, Sabtu (16/11/2024).

"Pandangan dari kami mahasiswa Theologi melihat pengiriman masyarakat Non OAP (orang asli Papua) yang akan lewat program transmigrasi ke Papua ini adalah salah satu ancaman kepada kami masyarakat Papua," katanya.

Menurutnya, program Transmigrasi ini bukan hal baru tetapi sudah ada sejak kepemimpinan Presiden Soeharto hingga sekarang Prabowo.

"Presiden berganti presiden program ini selalu ada ke tanah Papua. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua dan daerah lainnya di tanah Papua harus melihat dengan jeli adanya pendropan masyarakat Non OAP ke Tanah Papua," ungkapnya.

Mewakili mahasiswa STT Jayapura, tegas Yustinus, kami menolak dengan tegas program Transmigrasi yang direncanakan oleh Presiden RI.

"Secara pandangan theologis melihat bahwa secara suku bangsa dan marga mempunyai hak pusaka tanah dan juga tanah Papua itu bukan tanah kosong, tetapi ada masyarakat pribumi yang mendiaminya," tegasnya.

Masyarakat Papua juga mempunyai tanah Dusun dan masyarakat Papua hidup juga dari tanah. "Karena dari tanah kami kelola untuk berkebun dan menjadi sumber makanan bagi kami orang Papua".

Yustinus Murip

Menurut Yustinus, jika transmigrasi dikirim ke Papua maka akan mempersempit sumber penghasilan seperti kelapa sawit dan juga kesenjangan ekonomi juga kental sekali di Papua.

"Selama non OAP dan OAP di Papua juga tidak ada kesetaraan sekali dari segi ekonomi seperti di toko-toko, bengkel dan tempat lainnya orang Papua itu selalu jadi pembantu di negerinya sendiri," akunya prihatin,

Dan juga faktor budaya juga sangat mempengaruhi hal ini membuat masyarakat Papua semakin hari semakin tertinggal dari Masyarakat yang dari luar ke Papua, karna yang dari luar datang itu langsung difasilitasi oleh pemerintah.

"Hal ini bisa dikatakan bahwa sistem negara ini sudah mengatur untuk menguasai dan menjajah orang Papua
Prediksi kami bahwa semakin banyak Transmigrasi yang datang ke Papua maka kedepannya orang Papua kan punah," katanya.(Rudi)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media