Sentani, semuwaberita.com - Anggota DPR Papua, Wagus Hidayat mengajak masyarakat untuk bersama sama menggaungkan noken sebagai salah satu warisan budaya Papua.
Ini disampaikannya saat menghadiri pencanangan program Kamis Jumat Noken (Kaju Noken) yang digelar di SD Advent Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Kamis (23/01/2025) pagi.
"Saya mengajak kita semua untuk mendukung dan menggaungkan noken ini ke seluruh sekolah, instansi pemerintah dan swasta, agar budaya kearifan lokal ini bisa semakin dikenal," ajaknya.
Menurutnya, dengan menggaungkan noken ini tentunya juga akan memberi dampak pada peningkatan UMKM orang asli Papua.
Seperti diketahui, noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu, daun dan juga batang anggrek. Bahkan, ada juga noken yang terbuat dari benang yang dirajut oleh mama mama Papua.
"Kalau noken ini semakin dikenal, kan juga memberi dampak pada penghasilan mama mama Papua yang membuat tas noken itu," tuturnya.
Sebagai Anggota DPR Papua, Wagus Hidayat berkomitmen untuk memberikan dukungan, mengawal sampai nantinya terbentuknya Peraturan Daerah (Perda) soal noken ini.
"Noken ini sudah menjadi warisan budaya bangsa yang mana telah diakui oleh Unesco, namun kita lihat masih status urgent. Dalam artian walaupun diakui, tapi masih sangat riskan. Sehingga tentunya kita harus meningkatkan kualitas produksi dan juga marketingnya," kata Dayat, anggota DPR Papua dari partai PKS ini.
Pencanangan Program Kaju ini diinisiasi oleh Sanggar Seni Budaya Rey May Jayapura.
Marshal Suebu selaku Ketua Sanggar Rey May dan juga Duta Noken Papua mengatakan, kegiatan pencanangan ini merupakan tindak lanjut dari Program Nomase (noken masuk sekolah).
Dimana SD Advent Doyo Baru merupakan salah satu sekolah binaan dari program Nomase. Dimana siswanya sudah bisa merajut noken sendiri.
Selain itu, juga dalam rangka mendukung instruksi Gubernur Papua yang mewajibkan penggunaan batik Papua dan tas noken.
Seperti diketahui, noken menjadi salah satu warisan budaya Papua yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada 2012 lalu.(irn)