Jayapura, semuwaberita.com –Kehadiran Operasi Damai Cartenz-2025 di Papua tidak hanya dalam hal melakukan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tetapi juga menghadirkan beragam program berbasis kemanusiaan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, Jumat (24/01/2025).
Seperti diantaranya kegiatan trauma healing bagi masyarakat korban konflik bersenjata, juga kegiatan pembagian alat tulis untuk anak-anak, pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat dan bantuan ekonomi.
Program ini, menurut Yusuf berhasil menjangkau berbagai pelosok Papua, termasuk wilayah terpencil yang sulit diakses.
“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa negara hadir di setiap sudut Papua. Kami membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mendengarkan keluh kesah mereka, dan berupaya menjadi jembatan solusi atas permasalahan yang ada,” tegasnya.
Lanjut katanya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah berkomitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat Papua melalui pendekatan humanis dan persuasif.
"Bahwa Polri, bersama TNI dan pemerintah daerah, berfokus untuk mendukung pembangunan di Papua serta memastikan keselamatan masyarakat dari ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengganggu stabilitas keamanan," ungkapnya.
“Kami hadir di Papua bukan untuk menciptakan konflik, tetapi untuk melindungi masyarakat. Pendekatan yang kami lakukan mengutamakan dialog, penyelesaian konflik secara damai, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Polri dan seluruh elemen bangsa terus berkomitmen untuk menghadirkan kedamaian di Tanah Papua,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kombes Yusuf juga menanggapi tuduhan miring terhadap institusi keamanan di Papua yang dianggap tidak mencerminkan realitas di lapangan.
Ia menegaskan bahwa aparat keamanan bekerja keras untuk melindungi masyarakat dari ancaman KKB, yang sering melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak dan tenaga pendidik.
“Selama ini banyak narasi yang tidak adil terhadap kami. Padahal, kami bertaruh nyawa demi menjaga masyarakat Papua dari ancaman kelompok bersenjata. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban manipulasi narasi yang menyesatkan,” ujarnya.
Kombes Yusuf mengajak semua pihak, baik nasional maupun internasional, untuk mendukung upaya bersama dalam menciptakan kedamaian di Papua dengan cara yang konstruktif.
“Papua adalah bagian dari Indonesia, dan kami semua bertanggung jawab untuk memastikan masyarakat Papua bisa hidup dengan damai, aman, dan sejahtera. Mari bersama-sama membangun Papua dengan semangat persatuan dan kasih sayang,” tandasnya.(rilis)