A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: helpers/idkategori_helper.php

Line Number: 28

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: helpers/idkategori_helper.php

Line Number: 59

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: helpers/idkategori_helper.php

Line Number: 106

Kapolda Papua Tegaskan Penyelundupan Senjata ke Puncak Jaya tidak Berkaitan dengan Konflik Pilkada
Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin didampingi Ka ops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani saat menggelar konferensi pers di Mapolda Papua lama, Sabtu (08/03/2025)/Humas Damai Cartenz

Kapolda Papua Tegaskan Penyelundupan Senjata ke Puncak Jaya tidak Berkaitan dengan Konflik Pilkada

Jayapura, semuwaberita.com - Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin membantah dengan tegas rumor yang beredar jika penyelundupan senjata dan amunisi ke Puncak Jaya yang berhasil digagalkan pihaknya bersama tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 adalah berkaitan dengan konflik sosial yang terjadi akibat pilkada di daerah itu.

Dalam rumor yang beredar bahkan menyebutkan jika senpi dan amunisi yang dikirim untuk KKB Puncak Jaya didanai oleh salah satu paslon Bupati.

"Disini saya mau tegaskan bahwa penyelundupan senjata ini tidak ada kaitannya dengan politik (konflik Pilkada) yang sedang terjadi disana. Saat ini kami masih melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengetahui senjata dan amunisi ini dikirim oleh siapa, dan siapa yang mendanai untuk membeli senjata dan amunisi tersebut," bantah Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin didampingi Ka Ops Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam konferensi pers di Mapolda Papua lama Kota Jayapura, Sabtu (08/03/2025).

Soal didanai oleh salah satu paslon Bupati? "Ini kami baru dengar, tapi nanti kami akan selidiki terkait kabar tersebut," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Satgas Ops Damai Cartenz-2025 bekerjasama dengan Polda Papua berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya melalui jalur darat.

Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan tiga orang, pelaku utama bernama Yuni Enumbi  (29 thn), Yudhi Kalalo (sopir lajuran) dan Matius Payokwa (helper lajuran).

Kapolda Papua mengatakan, pelaku yang diketahui merupakan pecatan TNI ini, ditangkap bersama barang bukti diantaranya; 2 pucuk senjata api laras panjang (belum dirakit), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 250 butir amunisi 9 mm,  1 pucuk senapan angin (belum dirakit).

Lalu 1 paket laser senter + mounting,1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, 1 laras dan tabung senapan angin
dan 1 unit mesin kompressor yang digunakan untuk menyimpan senjata api. Serta uang tunai Rp369.600.000.

Kapolda Patrige menjelaskan, operasi pengamatan telah dilakukan sejak 1 Maret hingga akhirnya berhasil ditangkap pada Jumat, 7 Maret  2025, di jalan Trans Jayapura - Wamena tepatnya di KM-76 wilayah Kabupaten Keerom.

"Senjata dan amunisi ini akan diselundupkan dari Jayapura menuju Wamena untuk selanjutnya ke Mulia, Puncak Jaya melalui jalur darat," ungkap Kapolda Patrige.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku Yuni Enumbi yang sudah ditetapkan tersangka ini, mengaku  senjata dan amunisi dibeli dari luar Papua dengan total harga Rp1,3 Miliar. Sementara itu, sopir dan helper yang turut diamankan mengaku tidak mengetahui isi muatan yang dibawa pelaku.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa operasi ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

"Keberhasilan ini bukanlah akhir dari operasi, melainkan awal dari penyelidikan yang lebih mendalam. Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata-senjata ini dan siapa saja yang terlibat," ujar Kombes Yusuf.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, juga memberikan apresiasi atas kerja keras tim dalam menggagalkan penyelundupan ini.

"Berkat kerja keras tim, kami berhasil menggagalkan penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi yang rencananya akan disuplai kepada KKB di Puncak Jaya," ucapnya.

Dengan keberhasilan operasi ini, diharapkan upaya kelompok bersenjata dalam memperoleh persenjataan ilegal dapat ditekan sehingga stabilitas keamanan di Papua semakin terjaga.

Konflik sosial akibat Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya telah berlangsung pasca pemungutan suara pada 27 November 2024.

Akibat aksi saling serang massa pendukung paslon 01, Yuni Wonda - Mus Kogoya dan paslon 02 Miren Kogoya - Wendy Wonorengga telah menyebabkan empat orang warga meninggal dunia, ratusan orang luka luka, puluhan bangunan yang terdiri dari rumah, kios toko, mess pegawai bahkan sekolah dibakar.

Aparat keamanan TNI Polri terus berupaya melerai dua kubu yang bertikai, bahkan rutin menggelar patroli dan razia alat perang dan sajam di seputaran kota Mulia, namun sayangnya upaya itu belum berhasil meredam aksi saling serang.

Bahkan saat ini ribuan massa pendukung kedua paslon yang berasal dari kampung kampung telah memenuhi kota mulia untuk menunggu hasil penghitungan suara ulang hasil Pilkada Puncak Jaya yang digelar di Jakarta.

Sebagian besar masyarakat khususnya warga nusantara juga masih mengungsi baik di Mapolres maupun di Kodim setempat.(irn)




Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media