Puncak, semuwaberita.com - Udara di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, masih diselimuti kabut tipis. Namun, suasana desa terasa berbeda dari biasanya. Sejumlah personel berseragam tampak berjalan menyusuri permukiman, menyapa warga satu per satu dengan senyum ramah dan tangan membawa paket-paket sembako.
Mereka adalah bagian dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, yang hari itu tak hanya menggelar patroli keamanan rutin, tetapi juga membawa bantuan untuk warga. Beras, gula, mie instan, kopi, minyak goreng, dan daun teh dibagikan langsung dari tangan petugas kepada warga.
Tak sekadar menyerahkan, para anggota Satgas juga menyempatkan diri untuk berbincang, menjelaskan maksud kedatangan mereka, dan memastikan setiap keluarga merasa diperhatikan.
Di balik kegiatan itu, ada pesan kuat yang ingin disampaikan. Kehadiran negara bukan sekadar dalam bentuk kebijakan, tetapi nyata di tengah masyarakat yang hidup di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi seperti Puncak.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 yang didampingi Wakaops Kombes Pol. Adarma Sinaga, menjelaskan, hal tersebut merupakan buktikan bahwa kehadiran Satgas Ops Damai Cartenz-2025 membawa kedamaian.
"Masyarakat menyambut baik hal ini,” ungkapnya.
Bagi Satgas, kegiatan seperti ini bukan hanya rutinitas. Lebih dari itu, ini adalah upaya membangun kepercayaan, menjembatani hubungan antara aparat dan masyarakat, serta menciptakan ruang aman dan kondusif di tengah bayang-bayang ancaman dari kelompok kriminal bersenjata.
Di tempat berbeda, Kasatgas Humas Kombes Pol. Yusuf Sutejo menyampaikan pesan kepada seluruh warga Puncak.
Ia mengimbau agar masyarakat terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan aparat keamanan. Menurutnya, Satgas tidak hanya hadir untuk melakukan penegakan hukum terhadap KKB, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga dan melindungi warga dari gangguan keamanan, sekaligus menjamin ketenangan hidup mereka,” ujarnya menutup pernyataan.
Hari itu, di Omukia, rasa aman dan damai terasa lebih dekat. Bukan hanya karena kehadiran aparat, tetapi karena adanya sentuhan kemanusiaan di setiap langkah mereka.(rilis)