Jayapura, semuwaberiita.com – Menyongsong pembinaan atlet muda yang berkelanjutan, SMANKOR Papua menjadi tuan rumah kegiatan pengabdian masyarakat yang unik dan aplikatif. Sebanyak 60 orang, yang terdiri dari siswa-siswa atlet dan guru pendamping, terlibat dalam program bertajuk “Eko-Edukasi Gizi Atlet Muda: Pemanfaatan Kebun Sekolah berbasis Tanaman Lokal sebagai Sumber Energi Utama Atlet”.
Kegiatan yang berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2025 ini merupakan inisiatif yang didanai oleh Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Tahun 2025, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).
Program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus: memastikan asupan gizi yang tepat untuk atlet muda dan menanamkan nilai-nilai kemandirian serta kelestarian lingkungan. Melalui serangkaian kegiatan yang mencakup pretest, pemaparan materi, praktik langsung pembuatan kebun sekolah dengan sistem irigasi tetes, penanaman bibit, hingga posttest, peserta diajak untuk terlibat secara penuh dari tahap perencanaan hingga pemanenan.
Ketua Tim PKM, Prof. Dr. Tri Setyo Guntoro, M.Kes, menekankan bahwa program ini jauh lebih dari sekadar bercocok tanam. “Ini adalah investasi pengetahuan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru karena mereka dapat menghasilkan bahan makanan penghasil energi tanpa harus selalu membelinya, tetapi dengan memproduksinya sendiri. Kami memperkenalkan tanaman lokal Papua yang kaya gizi dan mudah dibudidayakan, seperti singkong, ubi jalar, kacang-kacangan, terong, dan buncis. Ini tentang membangun kemandirian pangan dan memahami dari mana sumber energi mereka berasal,” papar Prof. Tri dalam sambutannya.
Praktik lapangan menjadi jantung dari kegiatan ini. Para siswa dan guru secara langsung membangun kebun sekolah mereka. Mereka memanfaatkan barang-barang bekas dan limbah plastik untuk dijadikan pot dan komponen irigasi, menerapkan prinsip daur ulang yang kreatif. Sistem irigasi tetes sederhana diajarkan untuk mengoptimalkan penggunaan air dan memudahkan perawatan, memberikan pelajaran berharga tentang pengelolaan sumber daya yang bijaksana.
Kepala SMANKOR Papua Bapa Dance Nawipa, S.Pd., M.Pd menyambut antusias program ini. “Kami sangat senang dan berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan oleh para dosen FIK UNCEN yang bekerja sama dengan beberapa dosen yang ada di UNCEN. Manfaatnya multiguna: Pertama, lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan hijau. Kedua, sekolah pada akhirnya dapat menghasilkan hasil panen sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung gizi atlet kami. Dan yang tidak kalah penting, kami belajar untuk mendaur ulang limbah botol plastik menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat. Ini sejalan dengan visi kami untuk membentuk atlet yang tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas. Para siswa atlet, yang biasanya lebih familiar dengan lapangan olahraga, dengan penuh semangat mencangkul, menanam bibit, dan menyusun sistem irigasi. Bagi mereka, ini adalah pengalaman baru yang menyenangkan dan mendidik. Mereka tidak hanya belajar tentang teori gizi dari buku, tetapi menyentuh, menanam, dan pada akhirnya akan memakan hasil dari jerih payah mereka sendiri.
Keunikan program ini terletak pada pendekatan eco-edutainment dan komitmen jangka panjang. Setelah pelatihan intensif, para peserta, khususnya siswa, diberikan tanggung jawab untuk merawat bibit yang mereka tanam hingga masa panen nanti. Tim PKM tidak hanya pergi setelah pelatihan selesai; mereka akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala ke sekolah melalui koordinasi dengan guru pendamping. Pendampingan berkelanjutan ini memastikan bahwa kebun sekolah tidak mati di tengah jalan, tetapi benar-benar tumbuh, berkembang, dan memberikan manfaat nyata.
Program PKM BIMA ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi sekolah-sekolah berbasis atlet lainnya di Papua dan Indonesia. Dengan memadukan olahraga, pendidikan gizi, dan kelestarian lingkungan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan mencetak atlet berprestasi, tetapi juga generasi yang sehat, mandiri, dan mencintai lingkungannya. Langkah kecil di kebun SMANKOR Papua ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang tangguh, baik di lapangan pertandingan maupun dalam kehidupan.(rudi)