Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi (kanan), menyerahkan miniatur PLTMH kepada Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba (kiri)/foto:Humas PLN

Kementerian ESDM dan PLN Resmikan PLTMH Anggi I, Dorong Pegunungan Arfak Jadi Kabupaten 100% Energi Bersih

Manokwarisemuwaberita.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses energi di seluruh wilayah salah satunya di Tanah Papua. Hal ini ditandai dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Anggi Tahap I berkapasitas 1x150 kilowatt (kW) di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat yang sudah dioperasikan PLN sejak tahun 2023. 

Diresmikan secara teleconference oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, peresmian tersebut menjadi salah satu rangkaian Program Strategis "Merdeka dari Kegelapan" Kementerian ESDM dari beberapa program lainnya. 

Peresmian di lokasi pembangkit sendiri dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, Anggota Komisi XII DPR RI, Cheroline Chrisye Makalewe, Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba serta General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar yang sekaligus melakukan groundbreaking PLTMH Anggi Tahap II dengan daya sebesar 2x250 kW pada Rabu (29/10/2025). 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa PLTMH Anggi Tahap I dan II merupakan langkah konkret Kementerian ESDM untuk mewujudkan Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang 100 persen energinya bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Dia menambahkan bahwa PLTMH Anggi Tahap II nantinya akan mengaliri listrik 2.700 pelanggan yang tadinya menggunakan pembangkit diesel dengan 6 jam nyala menjadi 24 jam penuh.

“Komitmen pemerintah daerah dan masyarakat luar biasa. Dengan kelancaran ini, kami optimis tahun depan PLTMH Tahap dua dapat selesai seluruhnya. PLTD yang ada bisa dipindahkan ke daerah lain yang membutuhkan. Dengan beroperasinya PLTMH Anggi Tahap II ini, BBM yang bisa dihemat mencapai Rp6,7 miliar per tahun,” ujar Eniya. 

Sementara itu Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama berupaya menyediakan akses listrik di wilayahnya. Ia menegaskan, kehadiran listrik tidak hanya menerangi rumah-rumah warga, tetapi juga menjadi pendorong peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

“Listrik adalah kebutuhan dasar yang vital, dimana kehadiran listrik tidak hanya menerangi rumah-rumah tinggal saja tetapi juga menjadi katalisator bagi berbagai aspek pembangunan mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Dengan adanya PLTMH Anggi ini dapat menjadi sarana produktif bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada,” ujar Dominggus.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar menegaskan kesiapan PLN untuk mendukung penuh proyek strategis pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk mewujudkan energi listrik berkeadilan untuk seluruh masyarakat. Dia menjelaskan bahwa potensi sumber daya alam pada masing-masing wilayah akan dioptimalkan untuk dijadikan sebagai sumber energi listrik.

“Kebutuhan listrik yang semakin meningkat khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak direspons secara cepat oleh pemerintah dengan melakukan groundbreaking PLTMH Anggi Tahap II. PLN memastikan akan membantu penuh upaya tersebut yang secara simultan melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan berupa pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 37,22 kilometer sirkit (kms). Dengan ketersediaan air yang melimpah, Pegunungan Arfak akan menjadi percontohan nasional dalam kemandirian energi berkelanjutan,” ungkap Diksi.

Jemiya Indo salah seorang warga yang berasal dari Distrik Anggi, Kampung Kuper, Kabupaten Pegunungan Arfak merasa bangga dan sangat bersyukur atas ketersediaan fasilitas listrik di rumahnya. Dia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, Kementerian ESDM dan PLN karena telah membuat dunianya menjadi lebih terang tidak seperti dulu lagi. 

“Dulu saat SMP kelas 1 sampai kelas 3 saya belajar pakai lilin. Tapi saya bersyukur saya selesai dari perguruan tinggi saya sudah datang ke Kabupaten Pegunungan Arfak kami sudah menikmati listrik dan kami juga sudah bersaing dengan kabupaten lain,” tutup Jemiya.(rilis)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media