Sentani, semuwaberita.com — Keluarga besar penginjil Ndugama menyatakan penolakan terhadap buku sejarah Injil masuk di Ndugama yang belum lama ini diluncurkan oleh sekelompok orang di Timika. Penolakan tersebut disampaikan dalam pertemuan masyarakat Nduga yang berlangsung di Jemaat Sion Taruna, Sentani, Sabtu (01/11/2025).
Yuliana Kogoya, selaku anak dari penginjil pertama di wilayah Ndugama, dengan tegas menyatakan bahwa peluncuran buku tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan keluarga penginjil.
Ia menilai, kegiatan itu tidak sah karena dilakukan secara tertutup dan tanpa keterlibatan pihak yang berhak.
“Sekarang ini kami berkumpul di sini untuk menegaskan bahwa buku sejarah Injil masuk di Ndugama yang diluncurkan di Timika itu tidak sah. Mereka melakukan penelitian secara sembunyi-sembunyi dan tidak datang kepada saya sebagai anak penginjil,” ujar Yuliana Kogoya.
Sebagai anak penginjil, Yuliana mengaku memiliki hak moral dan sejarah untuk meluruskan kebenaran penulisan sejarah tersebut.
“Saya akan ambil dan baca buku itu, saya akan selidiki di mana ada kesalahan. Yang tidak sah akan saya buang, dan kami akan jadikan satu buku baru,” tegasnya.
Yuliana juga mengumumkan bahwa pihaknya berencana meluncurkan kembali buku sejarah Injil masuk di Ndugama yang sah dan lengkap pada 31 Oktober 2026, bertepatan dengan perayaan Reformasi Gereja, bertempat di Jemaat Sion Taruna, Sentani.
Sementara itu, Yakob Lokbere, salah satu anak penginjil dari Mbua, juga menekankan pentingnya kebenaran sejarah tersebut.
“Sejarah Injil itu penting karena Injil adalah kekuatan Allah. Buku itu seharusnya diluncurkan secara terbuka. Kalau isinya tidak benar, kami akan selidiki dan meminta pertanggungjawaban dari semua pihak yang terlibat dalam penulisannya,” ungkap Yakob.
Ia menambahkan, masyarakat Nduga perlu mengetahui kebenaran sejarah agar tidak terjadi kesalahpahaman antar generasi.
“Kami bicara dari Sentani, dari Jemaat Sion Taruna. Gereja Sion yang dulu di Mapduma itu dibawa ke sini, karena itu penyelesaian harus dari sini. Tidak ada tempat lain lagi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh yang hadir juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Nduga untuk bersatu menjaga warisan iman dan sejarah masuknya Injil di tanah Ndugama.
“Seluruh masyarakat Nduga, dengar dan pasang telinga. Saya bicara hari ini, 1 November 2025, dan pada 31 Oktober 2026 kami akan meluncurkan buku sejarah Injil masuk di Ndugama di tempat ini. Tuhan satu untuk semua, tidak boleh ada yang mengklaim sepihak,” tegas Yuliana Kogoya didampingi para Tokoh.(rudi)







