Jayapura, semuwaberita.com - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan listrik berkeadilan dan transisi energi bersih di Tanah Papua. Upaya ini dilakukan melalui penguatan sistem kelistrikan andal dengan mengakselerasi pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) yang menjangkau hingga pelosok desa.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar menyatakan bahwa daya sistem kelistrikan seluruh Tanah Papua dalam kondisi cukup. Meskipun memiliki pasokan listrik yang aman, PLN juga terus berupaya meningkatkan bauran energi hijau demi ketahanan energi berkelanjutan.
“Saat ini, total daya mampu sistem kelistrikan di keenam provinsi mencapai 527,88 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi tercatat sebesar 345,31 MW. Ketersediaan listrik dikatakan sangat cukup karena masih menyisakan cadangan daya sebesar 182,57 MW,” papar Diksi.

foto:PLTA Orya
Dengan kondisi geografis Tanah Papua yang menantang, dituntut pendekatan inovatif untuk dapat menghadirkan listrik yang merata. Energi Baru Terbarukan (EBT) dinilai menjadi salah satu solusi dalam mencapai keadilan energi karena dapat memanfaatkan ketersediaan potensi alam daerah setempat.
“Untuk sistem kelistrikan di keenam provinsi Tanah Papua terdiri dari 8 sistem besar dan 372 sistem isolated. Dari seluruh sistem tersebut, sebanyak 190 sistem diantaranya merupakan pembangkit energi baru terbarukan seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro), PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) serta PLTBm (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa),” ujar Diksi.
Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034, sejumlah pembangunan proyek strategis telah direncanakan untuk membangun pembangkit hijau yang tersebar di seluruh Tanah Papua. Hal ini dilakukan agar jangkauan fasilitas kelistrikan dapat dirasakan seluruh masyarakat hingga ke seluruh negeri.
“PLN telah mengupayakan beberapa program penambahan pembangkit EBT tersebar melalui Program Dedieselisasi (konversi pembangkit listrik tenaga diesel yang berubah menggunakan energi hijau), Program Demand Creation PLTS (pembangunan PLTS baru), serta pembangunan PLTMH dengan memanfaatkan aliran sungai. Dengan memaksimalkan potensi yang ada, PLN ingin memastikan bahwa kesejahteraan masyarakat Tanah Papua didukung oleh energi bersih dan berkelanjutan,” pungkas Diksi.(rilis)








