JAYAPURA, semuwaberita.com - Meski situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo, Papua sedang tak kondusif menyusul terbunuhnya sejumlah warga oleh orang tak dikenal (OTK), termasuk salah satu satu staf KPU setempat, namun hal itu tak mengganggu proses tahapan pemilukada yang saat ini tengah berjalan.
Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay menegaskan, tahapan akan tetap berjalan namun tetap dengan pengamanan ekstra ketat oleh aparat keamanan (TNI Polri)
Diakui Theo, pasca terbunuhnya staf KPU, Henry Jovinsky pada awal Agustus lalu, proses tahapan pilkada di Kabupaten Yahukimo terhenti, sehingga
Pemutahiran pemilih terganggu.
Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, telah meminta agar Polda Papua melakukan pengamanan ekstra kepada staf KPU, baik saat melakukan tugas maupun di luar jam kerja.
Pasca pembunuhan terhadap Hendry, seluruh staf KPU Yahukimo mengalami trauma sehingga sebagian besar enggan untuk kembali ke Yahukimo.
"Staf kami ada rasa trauma sendiri untuk naik lagi ke Kabupaten Yahukimo, akan tetapi karena pihak Polda Papua juga sudah menyanggupi untuk memberikan pengamanan ekstra maka dalam waktu dekat ini stafnya akan naik," ungkap Theo
Disampaikannya coklit (pencocokan data pemilih) sudah dilakukan, namun harus di update lagi dari PPS ke PPD dan PPD ke KPU.
"Nah ini yang masih terhambat. Saya berharap, dalam waktu dekat semuanya bisa berjalan dengan baik tanpa ada gangguan atau hambatan,” harap Theo. (Pratiwi)