MAKASSAR, semuwaberita.com – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan merilis kasus kebakaran sepanjang Januari hingga Agustus 2020, dimana terdapat 88 kasus kebakaran.
Dari totak angka tersebut, 55 diantaranya disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik yang terjadi di lingkungan perumahan, dan kawasan perbelanjaan.
Selain akibat hubungan arus pendek listrik, ada pula kebakaran yang dipicu oleh kelalaian manusia. Seperti lupa memadamkan kompor usai memasak, atau lupa memadamkan api usai membakar sampah. Persoalan kebakaran makin kompleks menyusul masuknya musim kemarau saat ini.
"Kami telah melakukan edukasi dan sosialisasi upaya pencegahan kebakaran di titik - titik yang rawan terbakar tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat bekerjasama menjaga lingkungan dari potensi kebakaran," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Makassar, Elodewata Wahid Yunus di acara Coffee Morning Humas Pemkot Makassar di Shox Coffee, Selasa (1/09/2020) pagi.
Ketua DPD Asosiasi Kontraktor Listrik Mekanikal (AKLI) Sulawesi Selatan Budiman menyebutkan, sejumlah faktor bisa mengakibatkan hubungan arus pendek listrik, semisal pencurian listrik atau sambung langsung yang dipicu dari keinginan masyarakat menikmati daya listrik yang tinggi dengan biaya rendah. Penyebab lain juga berasal dari instalasi listrik yang tidak mampu menyokong daya terpasang.
"Ada penambahan daya sementara tidak dilakukan pengecekan apakah instalasi yang tepasang mampu menyokong penambahan daya tersebut," sebutnya.
Idealnya, lanjut Budiman, setiap 10 tahun sekali dilakukan pengecekan instalasi listrik apakah masih laik atau membutuhkan rehabilitasi.
Pengecekan ini dapat mencegah terjadinya hubungan arus pendek listrik yang dapat memicu terjadinya kebakaran.(Mardianto)
