MAKASSAR, semuwaberita.com - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak. Bahkan, Pemerintah DKI kembali mengambil langkah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran kasus 'virus wuhan' itu.
Sejumlah tempat umum, seperti rumah ibadah, restoran, pusat perbelanjaan hingga tempat hiburan kembali ditutup.
Pemerintah pusat pun menyarankan agar ibu kota untuk mengadopsi kebijakan wisata Covid-19 yang diterapkan Pemerintah Provinsi Sulsel.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers di Graha BNPB yang ditayangkan secara daring lewat akun YouTube BNPB, Kamis (10/9/2020) menyebut, program wisata Covid-19 Sulsel efektif diterapkan oleh provinsi lain di Indonesia.
"Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas di hotel, termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Hal ini kata Airlangga, sebagai bentuk perhatian serius pemerintah terhadap kondisi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dalam menangani corona. Begitupun dengan provinsi lain yang kasus positif Covid-19-nya masih tinggi.
Apalagi sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, jika sejak memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, persentase keterisian tempat tidur isolasi corona meningkat.
Seperti yang diketahui, Program Wisata Covid-19 Sulsel selama ini menempatkan pasien-pasien yang terpapar Covid-19 di Hotel berbintang. Disertai program pemulihan mulai dari pemulihan gizi, pemenuhan kebutuhan spiritual hingga mengikuti program olahraga secara rutin.
Diketahui, hingga 9 September, jumlah peserta yang mengikuti wisata COVID-19 mencapai 4.976 orang. Otoritas Kesehatan Sulsel menyebut, dari jumlah tersebut tercatat sementara dirawat sebanyak 188 orang dan selesai dirawat sebanyak 4.788 orang. Sementara sebanyak 54 orang dirujuk.
“Yang dinyatakan sehat sebanyak 4.734, dari jumlah tersebut sebanyak 3.132 orang sembuh dari swab positif,” jelas Kadis Kesehatan Sulsel, dr. Ichsan Mustari via Telepon.
Pemprov Sulsel mengklaim, program wisata covid-19 berhasil mencegah potensi penularan sekitar 170.000 kasus baru di masyarakat. Sebab warga yang memiliki potensi tertular virus corona langsung dikarantina khusus. Anggaran yang dapat dihemat mencapai Rp765 miliar. (Mardianto)