JAYAPURA, semuwaberita.com – Komandan Korem 172/PWY selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Brigjen TNI Izak Pangemanan memberikan pembekalan kepada Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya, bertempat di Rindam XVII/Cenderawasih, Kamis (10/9/2020).
Mengawali arahannya, Danrem menyampaikan selamat datang di ujung Timur Indonesia, bumi Cenderawasih Papua.
Ia meminta keberadaan prajurit 432/WSJ dapat membantu dan mendukung tugas Korem 172/PWY sebagai Kolakops di wilayah Provinsi Papua dalam membangun daerah bersama masyarakat.
Oleh karena itu setiap personel harus mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh Kolakops Rem 172/PWY dalam penanganan konflik Papua. Sehingga dapat menghindari hal-hal yang berpotensi kontraproduktif.
"Pada intinya, semua yang ada di Papua harus berupaya untuk menyelesaikan konflik yang sampai saat ini masih belum terselesaikan secara tuntas," tekan Danrem.
Di kesempatan itu, Danrem juga meminta satgas dapat melaksanakan tugas dengan pendekatan yang selaras dengan upaya penanganan konflik yang sedang dilakukan.
"Kolakops Rem 172/PWY sedang mengembangkan pendekatan komprehensif dengan mengedepankan pendekatan kesejahteraan, agama, budaya, kesetaraan, hukum dan HAM, serta pelestarian lingkungan hidup, yang dilakukan dengan pembinaan teritorial secara berkesinambungan dan terpadu bersama Pemda dan operasi lain yang tergelar di Papua,” papar Danrem.
Bantu Pemerintah Daerah
Jenderal Bintang Satu di Korem 172/PWY ini juga menjelaskan bahwa dalam pendekatan kesejahteraan, kegiatan difokuskan pada upaya membantu Pemerintah Daerah setempat untuk mengentaskan kemisikinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pembangunan sumber daya manusia. Semua itu akan dapat dilakukan apabila ditopang oleh stabilitas keamanan.
“Pendekatan budaya dan agama, dilakukan dengan mengedepankan kearifan lokal yang berlaku di daerah setempat, dalam berkomunikasi sosial dengan masyarakat, penyelesaian masalah sosial, pengembangan potensi daerah, termasuk pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam penyelesaian konflik Papua”, terangnya.
Sementara pendekatan kesetaraan dilakukan dengan membangun rasa bangga, rasa terhormat, memiliki harga diri, keyakinan dan harapan orang Papua sebagai bagian integral dari NKRI.
Hal itu sangat penting untuk membangun wawasan kebangsaan dan rasa cinta kepada bangsa dan negara Indonesia, serta pendekatan hukum dan HAM dilakukan dengan berlaku adil sesuai dengan peraturan perundangan yang yang berlaku.
"Sehingga semua orang baik Orang Asli Papua (OAP) maupun masyarakat pendatang (Non OAP) memahami kehidupan berbagsa dan bernegara yang dilandasi oleh hukum yang berlaku di Indonesia," tegasnya
Danrem kembali menekankan agar dalam pelaksanaan tugas hindari terjadinya anggota yang gugur atau celaka, jangan menyakiti rakyat dan perkuat sinergitas dengan Kepolisian sebagai sesama rekan seperjuangan.
"Jadilah perekat bagi persatuan dan kesatuan Nasional. Selalu waspada dan jangan lengah dalam situasi apapun, serta laksanakan tugas secara profesional," seru Danrem
"Jaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada TNI, dengan menghindari hal-hal yang dapat menciderai hati masyarakat Papua. Untuk itu kenali, dekati dan layani masyarakat. Setiap kegiatan di Pos harus bisa menjadi contoh dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," sambungnya.(Iriani)