SENTANI, semuwaberita.com - Untuk membantu menambah penghasilan para petani lokal dan juga mendukung ketersediaan bahan pangan pada pelaksanaan iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua, perlu ada pengelolaan lahan tidur sebagai lahan produktif.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Jayapura telah menyiapka lahan tidur yang telah diubah menjadi lahan pertanian seluas 65 hektar di empat wilayah pembangunan. Dimana lahan pertanian ini akan diisi dengan berbagai jenis tanaman pertanian, seperti padi, jagung, kacang-kacangan, sayuran, pepaya dan beberapa jenis tanaman buah lainnya.
Salah satunya di Kehiran 1, Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Dinas TPH pada Jumat (06/03/2020) melakukan penanaman padi ladang, jagung, syafu, pisang, semangka, pepaya dan sayur-sayuran diatas lahan tidur seluas 35 hektar di Kampung Yoboi bersama Kelompok Tani Ayoo Kerja dan dibantu Bhabinkamtibmas Polsek Sentani Kota.
Kini, Dinas TPH Kabupaten Jayapura kembali mengubah lahan tidur seluas 35 hektar di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, menjadi lahan pertanian dengan menanami padi ladang, buah-buahan dan sayur-sayuran.
"Dari 65 hektar yang sudah disiapkan itu, akan tesebar di empat wilayah pembangunan meliputi WP I, II, III dan IV. Yang terbesar, ada di lahan kebun pertanian yang disiapkan di wilayah pembangunan I, yakni seluas 35 hektar yang berlokasi di Kehiran I, Kampung Yoboi, Distrik Sentani,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Jayapura, Adolof Yoku, SP, MM,
Dia menuturkan, metode penanaman pada lahan pertanian itu dengan metode tumpang sari. Artinya, tidak saja ditanam satu jenis tanaman. Tetapi, akan digabung dengan beberapa jenis tanaman lainnya.
"Sistem tanaman kita diservikasi, artinya tanaman yang akan ditanam di atas lahan ini metode tumpang sari, jadi ada padi ladang, jagung, syafu, pisang, pepaya, semangka dan sayur sayuran lainnya,” jelas pria yang mahir berbahasa Jepang tersebut.
Adolof menambahkan, untuk lahan pertanian di Kehiran I Kampung Yoboi itu, pihaknya telah membangun satu buah embung dengan luas 10x 30 meter. Embung itu nantinya akan mengaliri lahan pertanian seluas 35 hektar tersebut. Untuk petaninya sendiri, saat ini digarap oleh satu kelompok tani yang bernama Kelompok Tani Ayoo Kerja. Mereka beranggotakan sekitar 30-an orang.
Lanjut Adolf Yoku, tujuan dari pembukaan lahan pertanian holtikultura ini adalah dalam rangka untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal, kemudian menyiapkan pangan untuk para tamu PON XX dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana melalui program kegiatan itu dapat mengembangkan ekonomi lokal Papua dan meningkatkan kesejahtraan petani lokal.
Motivasi Kepada Petani
Sementara itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si, melalui Asisten II Bidang Ekonomi Setda Kabupaten Jayapura, Edi Susanto mengatakan, dengan adanya upaya pemerintah mengembangkan lahan pertanian itu dapat memberikan motivasi bagi seluruh petani lokal yanng ada di Kabupaten Jayapura.
“Mudah-mudahan ini menjadi titik awal kebangkitan petani lokal dan juga kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Jayapura tidak hanya mendukung tamu-tamu kita saat berlangsungnya iven PON, tetapi untuk menyediakan kebutuhan akan pangan di Jayapura dan sekitarnya,” ujar Edi Susanto.
Dirinya berharap, bantuan yang diberikan pemerintah dalam bentuk stimulan itu bisa dirawat dan dilanjutkan secara terus menerus oleh masyarakat, utamanya petani yang ada di Jalan Kehiran I Kampung Yoboi itu, dan juga bisa diikuti oleh seluruh petani yang ada di daerah lain.
Pada kesempatan itu, Asisten II juga meminta kepada para petani yang mengalami atau menemui kendala dalam mengolah lahan pertanian agar bisa berkomunikasi dengan Balai Pengkajian Tanaman Pangan Papua, yang kebetulan kantornya berada di Kabupaten Jayapura.
“Misalnya untuk konsultasi, misalnya sehubungan dengan tanaman apa saja yang cocok untuk ditanam di atas lahan miliknya. Jadi sekarang tidak ada lagi kesulitan, karena saat ini untuk pengolahan lahan sudah dilakukan secara mekanisasi,” tutupnya. (Irfan)