Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw, S.IP/Irfan

Pemuatan Kapasitas Peti Kemas Pelabuhan Depapre, Minimal 20 Ton

SENTANIsemuwaberita.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw, S.IP menyebutkan, bahwa Pelabuhan Peti Kemas Depapre, Kabupaten Jayapura siap beroperasi dalam waktu dekat, dengan pemuatan kapasitas peti kemas minimal 20 ton.

Alfons Awoitauw menjelaskan, berkaitan dengan adanya persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, yang masuk dalam peta perluasan pengoperasian Tol Laut, telah di skemakan bahwa Pelabuhan Depapre juga masuk dalam prioritas pemuatan untuk tahun anggaran 2021 ini.

"Jadi tidak ada alasan, itu kita sudah skemakan di Kementerian. Sekali lagi, tidak ada alasan Tol Laut harus sandar di pelabuhan Depapre," tegas Alfons Awoitauw saat ditanya mengenai kesiapan Pelabuhan Depapre, Rabu (13/1/2021).

Disinggung mengenai Infrastruktur jalan yang sementara belum di lakukan pengerasan?  Alfons mengaku saat ini pihaknya telah mengerahkan seluruh armada truk berukuran kecil atau truk 6 ban yang telah di skemakan di Kementerian Perhubungan.

"Sampai hari ini jawaban pemerintah melalui PUPR pusat dan provinsi Papua, kalau untuk muatan enam ban saya kira hari ini sudah bisa jalan semua. Tidak ada alasan, karena kontainer yang akan tiba adalah 20 fit atau 20 ton keatas," aku Alfons

Percepatan ini dilakukan oleh Dishub, dikarenakan pihak Kemenhub RI telah mengeluarkan jadwal pelayaran T.19.

Salah satu yang akan disinggahi adalah Pelabuhan Depapre. Sehingga kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Jayapura terpaksa harus menjalankan pengoperasian pelabuhan petikemas tersebut.

"Kendaraan yang kami gunakan untuk suplay barang dari pelabuhan ke gudang masing-masing pake dengan truk, semua pengusaha akan dipaksa untuk mengambil di sana. Kita punya kewenangan untuk memaksa itu, sekarang yang di perlukan adalah harga,"  tegasnya.

Pihak Pemkab sendiri saat ini sedang melakukan disparitas harga untuk mendukung pengoperasian. 

Meski harga yang di tawarkan oleh pemilik kendaraan sebesar 1 juta rupiah, tetapi Bupati Jayapura menginginkan agar harga tersebut lebih rendah lagi yakni, di kisaran 500 ribu.

"Sekarang yang di perlukan adalah harga dari pelabuhan Depapre sampe di wilayah Kota berapa per truk, dalam percakapan 1 juta sekian. Tetapi, menurut pak Bupati terlalu mahal jika di bagian ini kita tidak selesaikan, maka tol laut tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. Jadi pemerintah Provinsi dan Kementerian harus menekan bagian bea bongkar muat," tutup Alfons Awoitauw. (Irfan)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media