SENTANI, semuwaberita.com - Sebagai orang tua, tentunya kita akan menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan anak. Karena alasan tersebut, menyekolahkan anak dengan biaya tinggi pun tidak menjadi masalah, yang penting anak berhasil dan menjadi orang sukses. Namun yang harus diketahui, keberhasilan pendidikan pada anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja. Namun, diperlukan peran guru dan juga orang tua untuk mencapai keberhasilan program pendidikan tersebut.
Kolaborasi peran guru dan orang tua dalam pendidikan anak akan membuat hasil yang dicapai lebih maksimal. Demikan disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Jayapura Patrinus R. N. Sorontou, saat dimintai komentarnya terkait sejumlah peristiwa yang terjadi antara siswa dan guru dan juga melibatkan orang tua maupun kelompok lain, di Kabupaten Jayapura.
Menurut Patrinus Sorontou, kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru dalam mendidik anak akan menciptakan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Sebab meski di sekolah anak murid telah menerima pelajaran, namun tanpa ada dukungan etika dan perhatian dari rumah yang baik semuanya akan sia-sia.
"Sekolah merupakan tempat terbaik anak untuk berinteraksi, disekolah pula anak memasuki masa peralihan. Jadi dalam konteks ini, kemampuan siswa untuk memilah pergaulan antara yang baik dan buruk itu dipengaruhi oleh keluarganya, dan bagaimana posisinya juga sifat anggota keluarganya," ujar Patrinus, Kamis (12/3)
Patrinus Sorontou, yang juga duduk di Komisi C DPRD Jayapura bidang kesehatan dan pendidikan ini menuturkan, sosok guru adalah sosok penting di dunia pendidikan, sebagai profesinya guru harus lebih mengutamakan etika dan lebih menonjolkan kewibawaaannya termasuk harus memiliki metode mengajar ataupun kematangan emosional dalam menghadapi siswa.
Kurang Komunikasi
Persoalan yang terjadi di sejumlah sekolah di Kabupaten Jayapura, dianggap Patrinus, karena kurangnya komunikasi yang baik antara anak murid dan guru. Apalagi dewasa ini beban guru kian berat dalam mendidik anak muridnya.
“Jadi perlunya sejumlah metode dan trik khusus dalam mengajar, selain itu juga peran orang tua di rumah sangat dibutuhkan. Karena si anak lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah ketimbang di sekolah,” tuturnya.
"Ini menjadi tanggung jawab orang tua sebetulnya, karena guru punya keterbatasan waktu dalam mengajar. Jadi orang tua harus lebih banyak awasi anak di rumah, karena kehidupan masa depannya semua tergantung orang tuanya. Jadi kita tidak bisa menyalahkan guru seluruhnya," terang politisi PDIP ini.
Dalam era globalisasi ini, lanjut dia, informasi amat sangat mudah di dapat. Baik itu yang bersifat positif maupun buruk atau negatif. “Terpenting adalah bagaimana sekolah menjaga siswa agar tak mengikuti hal-hal yang berbau negatif dari luar dan dari siswanya sendiri juga harus mempunyai kesadaran sendiri,”tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru SMP dan SMA Yayasan Santo Antonio Sentani di demo puluhan siswanya, lantaran telah melakukan penghinaan terhadap siswa saat tengah melaksanakan kegiatan pramuka di sekolah sabtu pekan lalu.
Tak hanya melakukan orasi, siswa juga melakukan pemalangan sekolah, Senin (09/03/2020) lalu. Beruntung kasus ini segera dapat diselesaikan oleh pihak sekolah dan aparat Kepolisian serta pemerintah. Sehingga tidak berdampak luas dan menimbulkan konflik seperti yang terjadi di Wamena Jayawijaya, September 2019 lalu.(Irfan)