Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si/Irfan

Ini Imbauan Bupati Jayapura Dalam Rangka Peringatan 1 Tahun Bencana Banjir Bandang

SENTANI, semuwaberita.com - Tak terasa hampir setahun sudah semenjak bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kota Sentani dan sekitarnya. Dimana bencana banjir bandang terjadi 16 Maret 2019 lalu

Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, mengeluarkan surat edaran berupa himbauan dalam rangka peringatan 1 tahun bencana banjir bandang dan longsor serta meluapnya air danau sentani.

Adapun isi imbauan tersebut yaitu;  Pemerintah Kabupaten Jayapura memandang perlu melakukan peringatan 16 Maret itu sebagai peristiwa malam kelabu yang memilukan dan mendukacitakan hati anak bangsa di Kabupaten Jayapura.

Untuk itu Bupati mengamanatkan langkah-langkah peringatan sebagai berikut:

1. Pukul 06.00-18.00 WIT memakai Pita Hitam pada lengan baju

2. Tepat pukul 21.00 WIT (Jam 9 Malam) melakukan bunyi-bunyian sebagai berikut:

  - Sirene (Klakson) mobil atau motor dan lampu emergency pada kendaraan yang sedang berjalan

  - Membunyikan lonceng gereja dan sirene pada tempat-tempat ibadah

  - Melakukan tabur bunga di sungai yang dekat dengan kediaman masing-masing

Surat himbauan dimaksud agar masyarakat Kota Sentani dan sekitarnya dapat kembali mengenang peristiwa banjir bandang yang telah menelan korban jiwa, harta benda dan menghilangkan tempat tinggal warga masyarakat.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, mengatakan imbauan yang dikeluarkan pihaknya agar masyarakat Kabupaten Jayapura seluruhnya dapat mengingat kembali kalau Kota Sentani pernah dilanda bencana yang luar biasa.

“Jadi ini bukan berkabung, untuk apa kita berkabung bertahun-tahun dan itu hanya sebagai tanda saja. Bahwa peristiwa ini jangan sampai terulang lagi,” ungkap Mathius Awoitauw, Sabtu (14/3/2020)

Dia menambahkan, dengan begitu harapannya akan meningkatkan kesadaran masyarakat soal apa yang hendaknya dilakukan saat ini. “Kita serukan berarti apa yang harus kita lakukan berarti harus menjaga lingkungan,” katanya.

Bupati berharap masyarakat dapat ikut serta menghadiri dan memperingati peringatan satu tahun bencana banjir bandang dan longsor sebagai peristiwa malam kelabu yang memilukan dan sekaligus juga menjadi refleksi bersama.

“Yang telah meluluhlantahkan Kota Sentani dan menimbulkan kerugian-kerugian yang luar biasa. Oleh karena itu, jangan terulang lagi jadi kita harus serukan bersama-sama untuk menjaga lingkungan,” serunya

Pemerintah Kabupaten Jayapura saat ini  tengah membangun hunian tetap (Huntap) untuk penyintas bencana banjir bandang, yang rencananya akan dibangun 3000 unit rumah di beberapa titik.

Namun apa yang sedang diupayakan Pemerintah bagi para penyintas tidak berjalan mulus, lagi-lagi Pemerintah daerah dihadapkan oleh persolan lahan hingga mengganggu kelancaran pembangunan huntap, kondisi tersebut tidak lantas mengendurkan semangat Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk melanjutkan pembangunan hunian dimaksud.

Bencana memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, tetapi kewaspadaan tetap dapat disiapkan untuk meminimalisir dampaknya. Karena itulah Pemerintah Kabupaten Jayapura terus menyerukan seruan kepada masyarakat perlunya selalu mewaspadai berbagai kondisi yang bisa terjadi bencana sewaktu-waktu di daerah ini, termasuk persiapan dalam menghadapi bencana yang bukan pekerjaan ringan. (Irfan)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media