JAYAPURA, semuwaberita.com - Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat agar tidak mudik saat puasa maupun jelang ramadhan tahun ini.
Ini sebagaimana hasil kesepakatan dari rapat koordinasi pemerintah daerah Papua dengan Menkopolhukam dan Mendagri yang berlangsung secara virtual, Senin (12/04/2021) sore
Rapat Koordinasi terkait situasi keamanan dan penegakan hukum menyambut bulan suci Ramadan dan mudik lebaran 1442 H.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan, imbauan ini guna mencegah terjadinya angka kasus covid-19, yang dikhawatirkan melonjak naik jika masyarakat mudik.
"Tadi sudah jelas sedapat mungkin masyarakat tidak boleh mudik ke daerahnya untuk alasan menyambut lebaran ataupun puasa, karena situasi covid saat ini," kata Wagub Klemen
Menurutnya, bagi masyarakat Papua sesungguhnya kampung itu ada di Papua. Oleha karena itu, masyarakat harus saling menjaga situasi dengan baik, agar puasa berjalan baik dan idul fitri berjalan lancar.
"Kita di Papua saya rasa tidak perlu mudik,kita harus dan wajib menjaga situasi dengan baik supaya puasa kita berjalan baik,dengan begitu mereka menjalankan puasa mendapatkan keberkahan dan keluar sebagai pemenang," ungkapnya.
Lanjut kata Wagub, berdasarkan pengalaman sebelumnya, masuknya Covid-19 ke Papua itu dari luar sehingga hal itulah yang menjadi bahan pertimbangan dari pemerintah provinsi Papua untuk melarang mudik
"Kami juga tidak mau masyarakat membawa Covid dari luar, karena berdasarkan pengalaman Covid-19 itu, di Papua tidak ada. Tapi karena adanya kegiatan dari luar Papua seperti Bogor dan Goa di Makassar itu yang masuk ke Papua," bebernya.
Dari pengalaman itu Pemprov tidak mau terulang lagi , ia minta tidak ada yang keluar dengan alasan apapun untuk pergi dan lain sebagainya.
Wagub menambahkan, hasil pertemuan ini selanjutnya akan disampaikan ke kabupaten kota agar mempunya persepsi yang sama terutama yang memiliki daerah pintu keluar seperti Merauke, Timika,Nabire,Wamena, Biak, Kota dan Kabupaten Jayapura .
"Tidak boleh mudik kalau kepala batu tidak boleh pulang, 6 bulan dulu disana dan kembali pastikan karantina karena satu dua orang karena keinginan mau pulang jadi banyak yang kena," tegas Klemen
"Kami anjurkan sedapat mungkin tetap di Jayapura,. Jadi jangan pulang, jangan bawa penyakit supaya Papua lebih baik apalagi mau PON," tegasnya lagi. ( Pratiwi)