JAYAPURA, semuwaberita.com -Situasi keamanan pasca serangkaian penembakan guru serta pembakaran sekolah dan helikopter di Distrik Beoga dan Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak baru-baru ini, relatif kondusif.
Namun, proses evakuasi 46 warga yang mengungsi ke Markas Polsek dan Markas Koramil Beoga masih tertunda akibat trauma dari teror KKB, sepekan ini.
Rencananya, warga yang mencari perlindungan tersebut akan dievakuasi ke Timika, Rabu (14/4) besok. Pemerintah setempat masih berkoordinasi dengan pihak terkait guna mendrop personil keamanan dan logistik ke Beoga, sekaligus evakuasi 46 orang pengungsi ke Timika.
"Kami tengah berkoordinasi dengan Bupati Puncak untuk mengatur bagaimana supaya penerbangan bisa masuk," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (13/4) siang.
Dia mengakui jika pihak maskapai komersial yang biasanya melayani transportasi dari dan ke Beoga belum berani beroperasi. Hal ini disebabkan rentetan teror serta aksi keji KKB yang dilancarkan selama sepekan di wilayah itu.
Kapolda berpesan agar angggota polisi khususnya umat Muslim yang bertugas di Kabupaten Puncak tetap menjalankan ibadah puasa. Di samping, melakukan penegakan hukum terhadap KKB.
"Saya berharap walaupun kita puasa, tetap melaksanakan tugas yang diberikan bangsa dan negara kepada kita" imbaunya. (Hara)