Jayapura, semuwaberita.com - Mulai Senin (10/01/2022) besok, pemerintah Kota Jayapura akan melakukan pembersihan menyeluruh lokasi yang terdampak banjir dan longsor. Kegiatan pembersihan diawali dengan apel siaga yang melibatkan jajaran TNI Polri, organisasi masyarakat (ormas), paguyuban, pemuda, termasuk pemuka agama.
"Untuk penanganan menyeluruh akan dilakukan pembersihan serentak senin besok, dengan apel siaga lokasinya antara di Entrop atau Imbi," kata Penanggung Jawab Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kota Jayapura, H.Rustan Saru dalam keterangan pers di Jayapura, Sabtu (08/01/2022) malam.
Untuk pembersihan, Rustan Saru meminta kerjasama seluruh masyarakat yang terdampak untuk menyiapkan sampah sampah di depan rumah mereka masing masing, untuk memudahkan tim yang akan melakukan pembersihan.
Lanjut Rustan, untuk pembersihan jalan yang dipenuhi endapan lumpur maupun di sepanjang jalan utama seperti di sepanjang ruas jalan Abepura depan Hotel Grand Abe sementara sedang berjalan.
Rustan Saru yang juga Wakil Walikota Jayapura ini mengatakan pasca banjir dan longsor, sejak Jumat (07/01/2022) lalu, pemerintah Kota Jayapura telah menetapkan status Tanggap Darurat selama seminggu ke depan dan menetapkan struktur organisasi tanggap bencana, dimana pengarah dari Forkopimda Kota Jayapura (Wali Kota Jayapura, Dandim dan Kapolresta). Untuk Posko didirikan di tiga lokasi yaitu Posko SMA Entrop, di Hola Mart Pasra Youtefa, dan Perumahan Organda.
"Sedangkan untuk posko pengungsian ada dua titik yaitu GOR Trikora dan Diklat Sosial lalu posko induk dan media center di Gor Waringin, saat ini ada 198 jiwa yang mengungsi di Gor Trikora, lalu Balai Diklat Sosial Tanah Hitam kini hanya tinggal 12 orang," jelas Rustan.
Rapat koordinasi tanggap bencana kota Jayapura
Untuk data terakhir warga yang terdampak banjir yaitu Distrik Jayapura Selatan di SMA 4 ada 584 kk dengan 1847 jiwa. Distrik Heram (Perumahan Organda, Poltekes dan Perumnas) sebanyak 516 KK dengan 1.708 jiwa. Pasar Youtefa sebanyak 1.950 jiwa sehingga total sebanyak 7.005 jiwa. Lalu akibat longsor tujuh orang meninggal dunia , tiga jenazah dikirim ke Wamena untuk dimakamkan, lalu dua jenazah dikirim ke Jawa sementara dua jenazah lainnya dimakamkan di Jayapura. Untuk korban luka, dua dirawat di RS Bhayangkara dan dua lainnya di RS Provita Jayapura.
Rustan menambahkan, dari hasil pertemuan dengan pihak terkait diantaranya BMKG Jayapura, BWS (Balai Wilayah Sungai) Papua , Balai Sosial dan Perumahan, BPBD Provinsi Papua, bahwa di Kota Jayapura seminggu ke depan masih akan turun hujan.
"Namun dikhawatirkan curah hujan tinggi pada bulan Februari, sehingga kami imbau kepada warga untuk waspada bencana yang muncul, jangan sampai terlena lalu ada korban jiwa," imbaunya.(Irn)