Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Ketua KKSS Kabupaten Jayapura, H.Wagus Hidayat/istimewa

KKSS Kabupaten Jayapura Minta Polisi Segera Ungkap Kasus Pembunuhan di Jalan Nafri

Sentanisemuwaberita.com - Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Jayapura, H. Wagus Hidayat meminta aparat Kepolisian segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Hj.Nurjani (50 thn) yang ditemukan tewas mengenaskan di pinggiran jembatan Temiri, jalan poros Nafri - Koya Koso, Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (18/01/2022) pagi.

"Mewakili warga KKSS Kabupaten Jayapura, saya selaku Ketua menyatakan mengutuk keras perbuatan yang sangat keji itu. Saya meminta aparat kepolisian untuk segera mengungkap peristiwa tersebut dan menangkap pelakunya, karena hal ini sangat meresahkan masyarakat," ucap Wagus Hidayat kepada semuwaberita.com di Sentani, Selasa malam.

Ia pun mengimbau kepada warga Sulawesi Selatan di Jayapura khususnya masyarakat KKMB (Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone), mengingat korban adalah warga asal Bone Sulawesi Selatan, untuk bisa menahan diri menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus ini kepada aparat Kepolisian.

"Kami menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT," ucapnya. 

"Kami juga berharap semoga peristiwa ini tidak terulang lagi di kemudian hari, tidak ada lagi warga Sulawesi Selatan yang menjadi korban pembunuhan keji seperti ini," harapnya.

Untuk diketahui, jasad korban ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang hendak mengambil kayu untuk membangun pondok. Saat ditemukan, korban yang merupakan warga Kilo 9 Bak Air kampung Koya Koso ini, sudah tidak bernyawa dan tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya. Kuat dugaan menjadi korban pemerkosaan sebelum akhirnya dibunuh.

“Kasus penemuan mayat itu, kini telah ditangani penyidik Polsek Abepura diback up Reskrim Polresta Jayapura guna mengungkap penyebab kematiannya,”kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas dalam keterangan persnya di Mapolresta, Selasa,(18/01/2022).

"Dari laporan itu, saksi melihat adanya manusia tanpa busana dengan wajah mengeluarkan darah yang tergeletak di dekat pohon pisang," ungkap Gustav menjelaskan kronologis penemuan mayat korban.

Saksi kemudian melapor ke Polsek Abepura atas kasus kecelakaan lalu lintas. Selanjutnya piket lantas besama Kapolsek Abepura dibantu oleh Kasat Reskrim Polresta dan tim identifikasi mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

"Kami mendapat laporan tersebut dari masyarakat awalnya dilaporkan kasus kecelakaan sehingga piket Lalulintas Polsek Abepura mendatangi TKP,  namun saat dicek ke lokasi, suami korban telah mendahului berada di lokasi yang melihat istrinya telah meninggal dunia dengan wajah mengeluarkan darah dan tubuh korban sudah ditutupi pakaian," terang Gustav.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

"Dari hasil otopsi itulah baru pihak Kepolisian dapat memastikan penyebab meninggalnya korban," imbuhnya.

Kapolresta mengimbau kepada keluarga korban agar dapat menahan diri serta mendukung pihak Kepolisian dalam penanganan kasus tersebut.

"Sekitar empat saksi sudah dimintai keterangan oleh penyidik dan apabila ada masyarakat lain yang mengetahui informasi-informasi atas kejadian tersebut bisa melaporkan ke Polsek Abepura," tutup Kapolresta.(Irn)

 

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media