Jayapura, semuwaberita.com - Jelang akhir masa jabatan untuk periode kedua pada 2023 mendatang, Gubernur Papua, Lukas Enembe terus menggenjot berbagai program pembangunan dalam rangka mewujudkan visi misi Papua Bangkit, Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan.
Salah satu yang digenjot adalah pembangunan infrastruktur perhubungan dan fasilitas penunjang sarana dan prasarananya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, David Wondanak Telenggen kepada wartawan di Jayapura, Kamis (08/12/2022) mengatakan, banyak terobosan yang telah dilakukan oleh Gubernur Papua dalam dua periode kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur (Alm) Klemen Tinal sejak 2013 silam.
Di bidang infrastruktur perhubungan udara misalnya, Gubernur fokus membangun sejumlah lapangan terbang (lapter) perintis di daerah wilayah adat Lapago dan Meepago.
"Ada beberapa infrastruktur yang sudah pak Gubernur bangun terutama di wilayah Lapago terkait pembangunan lapangan terbang juga dengan wilayah Meepago," ungkap David.
Di wilayah Lapago ada beberapa infrastruktur perhubungan udara yang sudah dan sedang dibangun.
Seperti lapangan terbang di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara yang sudah diresmikan oleh Gubernur Papua pada Februari 2022 lalu.
Gubernur Papua, Lukas Enembe saat meresmikan bandara Mamit, Kabupaten Tolikara Januari lalu
Sementara yang masih dalam pembangunan yaitu lapter di Distrik Ninia dan Saminage Kabupaten Yahukimo. Sedangkan di wilayah Meepago ada di Distrik Fawi, Kabupaten Puncak Jaya.
"Asas manfaat dari adanya lapter kini telah dirasakan oleh masyarakat di Distrik Mamit," ucapnya.
Menurut David, membangun suatu lapangan terbang apalagi di wilayah yang sangat susah seperti wilayah Lapago maupun Meepago membutuhkan kurang lebih anggaran 60 hingga 70 miliar rupiah.
"Dengan keterbatasan anggaran, bagaimana setiap tahun kita upayakan dalam APBD Provinsi untuk pembangunan berkelanjutan. Sehingga tidak bisa semata-mata dibuat anggaran terlalu besar di wilayah Lapago, tentu akan mempengaruhi di wilayah adat lain. Karena kita menjaga asas pemerataan pembangunan di kawasan adat," bebernya.
Oleh karena itu, lanjut David, untuk pembangunan lapangan terbang di wilayah Lapago yang berjalan selama ini, ditargetkan sudah bisa diresmikan oleh Gubernur sebelum mengakhiri masa jabatannya..
"Kalau untuk Samenage masih dibangun terminal penumpang. Ini sedang diupayakan penyelesaiannya sehingga Februari sudah bisa diresmikan dan sudah bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat," terangnya.
Sedangkan untuk peningkatan pembangunan bandara di Fawi Puncak Jaya masih dalam pengerjaan pembuatan drainase.
"Selain itu kita juga fokus peningkatan bandara-bandara kecil subsidi perintis. Karena ada status bandara yang dikelola oleh UPT Kementerian, dan ada juga bandara yang sifatnya perintis dan jangkauannya langsung ke masyarakat," ungkapnya.
"Selain itu ada beberapa daerah juga di wilayah Lapago dan Meepagi yang kami tidak bisa masuk kesana, karena faktor keamanan itu jadi perhitungan kita. Sebab kalau kita masuk ke sana tentu kita akan berbicara soal keselamatan pekerja yang melakukan pembangunan," tukasnya.
Oleh karena itu, tegas David, pihaknya akan fokus untuk penyelesaian pembangunan lapter di Ninia dan Samenage.
"Semoga di tahun ini sudah bisa diresmikan," pungkas David.(Irn)