Jayapura, semuwaberita.com – Perayaan Natal di Taruna, Sentani, Kabupaten Jayapura, memiliki ciri khas tersendiri berkat sosok Simon Enumbi, seorang pemuda asal Pegunungan tengah Papua yang telah menetap di kawasan Pegunungan Cycloop sejak tahun 1990-an. Hampir 25 tahun lamanya, Simon mempertahankan tradisi membuat Pondok Natal sebagai bentuk persembahan iman dan sukacita kepada masyarakat.
Simon mulai membangun pondok Natal sejak tahun 1999. Ia mengaku, kegiatan itu dilakukan atas inisiatif pribadi, tanpa dukungan sponsor maupun pihak manapun. “Bertahun-tahun saya hanya fokus membuat pondok Natal. Ini murni kerinduan saya untuk memperingati hari kelahiran Sang Juru Selamat,” ujarnya.
Selama berkarya, Simon pernah meraih juara pertama berkat kreativitasnya membangun pondok Natal di atas pohon. Ia juga turut serta dalam ajang perlombaan Pondok Natal yang digelar KNPI Distrik Sentani, dan berhasil meraih Juara Harapan 3 pada periode 2024–2025.
Deiles Enumbi, Tokoh masyarakat Taruna sejak tahun 90-an, menyampaikan bahwa karya Simon memiliki dampak besar bagi kehidupan warga.
“Kami masyarakat sini sehari-hari hanya berkebun. Ketika Simon mulai mempersiapkan bahan-bahan pondok Natal, barulah kami sadar bahwa Natal sudah dekat. Suasana Natal tercipta dari karya-karyanya,” kata Deiles.
Menurutnya, Simon tidak hanya membangun pondok Natal, tetapi juga menghibur warga Taruna dengan lagu-lagu dan hiasan natal yang indah setiap tahun.
Pengabdian Tanpa Pamrih untuk Gereja dan Masyarakat
Wemison Wonda, S.Th., mewakili Badan Pengurus Gereja GIDI Karunia, menegaskan bahwa karya Simon adalah bentuk pengorbanan pribadi, bukan karena hadiah atau perlombaan.
“Di zaman ini, suasana Natal makin terasa hilang. Namun pengabdian Kaka Simon dari tahun 1999 sampai 2026 ini begitu luar biasa. Ia mempersiapkan pondok Natal dari Oktober, November hingga Desember setiap tahun,” jelasnya.
Wemison juga menilai, karya Simon telah membawa pengaruh besar bagi lingkungan Taruna. Jalan yang dulu bernama Jalan Sosial Taruna, kini sering disebut warga sebagai Jalan Sosial Pondok Karang Taruna, terinspirasi dari keberadaan Pondok Natal yang dibangun Simon setiap tahun.
Tidak hanya itu, Simon juga dinilai berhasil merangkul para pemuda untuk terlibat dalam kegiatan Natal, sehingga tradisi ini terus hidup dari generasi ke generasi.
“Atas nama pengurus Gereja GIDI Karunia dan masyarakat Taruna, kami mengucapkan terima kasih. Kiranya Sang Juru Selamat Yesus Kristus memberkati Kaka Simon Enumbi dalam tugas dan tanggung jawabnya,” tutup Wemison.(rudi)
Foto : Simon Enumbi berfoto di sebuah pondok natal hasil karyanya/foto:Rudi
Kisah 25 Tahun Simon Enumbi Membangun Pondok Natal di Taruna Sentani
Kamis, 04 Desember 2025 - 18:45 WIB |
Redaksi






