Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Kodam Cenderawasih kirim personil tambahan untuk penguatan pengamanan di Oksibil/foto:Penrem172

Bantu Hentikan Teror KST, Puluhan Personil Satgas Kodam Cenderawasih Digeser ke Oksibil

Sentani,semuwaberita.com- Sejak awal Januari aksi teror kekerasan terhadap masyarakat dan aparat keamanan terus dilancarkan secara masif oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, khususnya di ibukota Oksibil.

Menyikapi kondisi tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih mengirim puluhan personil tambahan satgas organik untuk melakukan penebalan kekuatan pasukan pengamanan TNI Polri di Oksibil.

Danrem 172/PWY Brigjen Tni JO Sembiring bersama Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Wisnu Sidharta Graha dan Danlanud Silas Papare Marsma TNI Dadan Gunawan melepas keberangkatan pasukan yang  menggunakan pesawat Cassa CN 235 dengan nomor lambung A-2307 milik TNI-AU, di Base Ops Lanud SPR Sentani, Jumat (13/01/2023) pagi.

Kepada wartawan, Danrem JO mengatakan, pengiriman personel tambahan ini untuk menghentikan aktivitas Kelompok Separatis Teroris (KST) yang ada di Pegunungan Bintang.

"Mereka (KST) sejak tanggal 7 Januari kemarin sudah melakukan beberapa kali aksi dan sebelumnya kelompok ini juga yang membunuh 3 orang tukang ojek di Kampung Mangabib," katanya.

Danrem juga menegaskan, pada tanggal 5 Desember Lamek Taplo, Enos Anatias Atimimim dipimpin oleh Sebby Sambom yang dikenal sebagai Juru Bicara TPN-OPM berkumpul di Perbatasan PNG.

Kemudian diketahui membentuk Kodap XXXV/Bintang Timur yang terus melakukan aksi-aksi teror kepada masyarakat.

"Jadi aksi-aksi teror yang mereka lakukan merupakan bagian dari tanggung jawab Sebby Sambom, oleh karena itu saya mengharapkan BNPT dan Interpol untuk menangkap Sebby Sambom yang berada di PNG," tegas pinta Danrem.

Ia menyebut Sebby Sambom sebagai aktor yang selalu memberi support KST untuk terus melakukan aksi dibawah pimpinan Anatias Atimimim.

"Kemudian berikutnya saya tegaskan lagi, tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan untuk membunuh dan memviralkan aksinya untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat," tegas Danrem.

Cari Kejar dan Tangkap

Lebih lanjut dikatakan, aksi teror yang dilakukan KST ini sudah harus dipertanggungjawabkan, sehingga diharapkan kepada Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat setempat untuk mengajak kepada mereka agar menghentikan aksi kekerasan dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dengan segera menyerahkan diri kepada aparat Polri.

"Karena kalau itu tidak dilakukan, maka perintah sudah jelas kepada kami, cari, kejar dan tangkap, ini akan kami lakukan," tegasnya lagi.

"Kami akan menumbuhkan rasa aman di masyarakat dan saat ini juga kita sudah mengirimkan pasukan tambahan ke atas, sebagai langkah taktis dan tehnis bersama Polri untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang membangun Kabupaten Pegunungan Bintang," tambahnya.

Danrem sangat mengharapkan peran masyarakat untuk cepat melaporkan kepada aparat TNI-Polri yang terdekat, atau tokoh-tokoh adat, jika ada hal-hal janggal atau kejahatan transaksional crime yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita.

"Kami aparat TNI-Polri akan segera menindaklanjutinya, karena Negara harus hadir untuk rakyat, bahkan di tempat-tempat atau pelosok terpencil sekalipun." pungkasnya. 

Dalam kegiatan itu juga Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Pol Doni Charles Goo dan Bupati Pegunungan Bintang Spey Bidana.(RZR)

 

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media