Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Warga BTN Matoa Sentani melakukan pemalangan jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang hingga kini belum memberikan bantuan sosial, Senin (25/5/2020)/Istimewa

Tuntut Pembagian Sembako, Warga BTN Matoa Sentani Palang Jalan

SENTANI,semuwaberita.com – Puluhan warga BTN Matoa Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua melakukan aksi pemalangan di pertigaan ruas jalan dari arah Pasar Lama menuju Yahim dan Komba, Senin (25/5/2020) pagi.

Warga kesal karena hingga kini pemerintah sama sekali belum memberikan bantuan sosial (sembako) padahal mereka juga merupakan warga yang terdampak langsung akibat pandemic Covid-19.

Apalagi, beberapa waktu lalu kawasan Pasar Lama yang diklaim sebagai zona merah penyebaran Covid-19 sempat diisolasi 14 hari yang membuat warga BTN Matoa juga terdampak (karena lokasi perumahan yang berada di belakang kawasan pasar lama).

“Warga disini tau kalau warga di depan (pasar lama) itu mereka bisa dapat dua hingga tiga kali bantuan sembako. Sementara Matoa sama sekali tidak dapat padahal waktu karantina kami juga sangat terdampak, karena akses kami keluar masuk juga ditutup (dibatasi) sehingga tidak bisa beraktivitas normal waktu karantina lalu,” ungkap Ketua RT 06 BTN Matoa, Hani An kepada semuwaberita.com

Selaku Ketua RT, Hani An mengaku prihatin melihat warganya yang jumlahnya kisaran 250-an KK. Apalagi banyak diantara mereka, tidak bisa bekerja maksimal di tengah pandemic Covid-19

“Kami berharap pemerintah bisa melihat kami disini. Jangan tebang pilih dalam memberikan bantuan. Karena kami juga warga yang terdampak akibat wabah virus corona ini,” harapnya.

Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak mengaku, dirinya sudah memerintahkan Ketua RT untuk mengumpulkan data warga untuk kemudian dilakukan pencocokan data penerima bantuan sosial di kelurahan

“Saya sudah minta kumpulkan data warga per KK untuk nanti kita cocokkan data di kelurahan,” singkatnya

Sementara itu dari pantauan di lapangan, aksi pemalangan berlangsung kurang lebih 20 menit sebelum akhirnya dibubarkan oleh aparat Kepolisian. Warga memalang jalan dengan menggunakan batang kayu dan tripleks bekas. Arus lalu lintas tidak terlalu berdampak, mengingat aksi pemalangan yang berlangsung pagi hari di saat situasi jalan masih cukup lengang. (Iriani)  

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media