Jayapura, semuwaberita.com – Kepolisian Republik Indonesia secara konsisten terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di tanah Papua. Pelayanan tidak hanya hanya dalam segi keamanan, namun juga turut membantu dalam pelayanan kesehatan.

Hal tersebut diimplementasikan personel Binmas yang tergabung dalam Satgas Ops Rasaka Cartenz 2023 Wilayah Kabupaten Puncak. Mereka melaksanakan Program Keladi Sagu (Kesehatan Lambang Diri Sehat Guna) kepada masyarakatnya di Kampung Kago, Puncak, Papua Tengah, pada Sabtu (19/8/2023).

Kompol Yosep Tato bersama tiga personelnya yakni Ipda Zainab S. Wakum, S.Kep, Bripda Muhammad Satrio, A.md.Kep dan Bripda Resky Tumonglo, A.md.Kep memeriksa kondisi masyarakat yang mengeluhkan adanya gejala gangguan kesehatan.

Sebanyak 10 orang yang melaporkan keluhan kesehatannya, salah satu diantaranya terdeteksi menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan atau Ispa.

“Warga penderita ISPA bernama Risal Pattabang (37). Kami melakukan melakukan penanganan medis dan memberikan obat-obatan untuk dikonsumsi secara teratur oleh warga ini,” ungkap Kompol Yosep selaku Kasubsatgas.

Ia mengaku, memang masih ditemukan masyarakat di pedalaman Puncak kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Karena itu, Polri membantu mengambil peran untuk mengatasi hal tersebut.

Lanjut katanya, ISPA hingga kini masih menjadi penyakit yang sering diderita masyarakat di Kabupaten Puncak dari hasil temuan tim kesehatan Keladi Sagu selama enam bulan terakhir.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua selaku Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pelaksanaan Program Keladi Sagu menjadi kegiatan rutin yang terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.

“Kami berharap masyarakat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Tujuannya agar bisa mengantisipasi gangguan kesehatan yang diderita masyarakat sejak dini,” tutur Kasatgas Humas.

Ia menuturkan, Keladi Sagu merupakan salah satu upaya dari Satgas Rasaka Polda Papua untuk membantu pemerintah daerah setempat dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya di bidang kesehatan.

“Salah satu dimensi untuk membentuk IPM adalah umur panjang dan hidup sehat.  Puncak, termasuk salah satu daerah dengan kategori IPM masih rendah yakni 45,44 berdasarkan data BPS pada tahun 2022,” ungkapnya.(Irn)