Biak, semuwaberita.com - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus berupaya menurunkan angka stunting pada anak melalui berbagai program kegiatan pencegahan yang dilakukan.
Salah satu penyebab stunting pada anak di Biak Numfor, selain kurangnya asupan gizi selama masa pertumbuhan anak sejak dalam kandungan, tetapi juga karena lingkungan yang tidak bersih. Kebiasaan masyarakat untuk buang air besar (BAB) di sembarang tempat menjadi salah satu penyebabnya.
Berkaitan dengan itu, Pemerintah daerah setempat terus berupaya melakukan pencegahan. Selain mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, tetapi juga melalui perbaikan sanitasi dengan membangunkan sarana MCK (mandi cuci kakus) yang memadai.
"Kita terus melakukan upaya penurunan stunting. Salah satunya adalah membebaskan masyarakat dari buang air besar sembarangan, yang diyakini sebagai salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak," ungkap Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor, Calvin Mansnembra, di sela acara penyerahan bantuan percepatan penurunan stunting dari Pemerintah Provinsi Papua, bertempat di SD YPK Baitel Aryom, Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (25/11/2023) siang.
Penyerahan bantuan langsung oleh Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun dan Pj Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala bersama sejumlah pimpinan OPD serta Staf Ahli Gubernur Papua.
Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun bersama Pj TP-PKK, Linda Onibala memberikan makanan sehat kepada balita
Menurut Calvin, upaya membebaskan masyarakat dari kebiasaan BAB sembarangan ini telah dilakukan, dan hasilnya pada 2 Minggu lalu, Pemkab Biak Numfor menerima penghargaan dari pemerintah pusat dengan dinyatakan telah bebas dari BAB sembarangan.
Wakil Bupati menyebut, secara nasional data angka penurunan stunting Kabupaten Biak Numfor telah mencapai 6,3 persen untuk 7 Distrik.
Ia optimistis angka ini akan terus menurun. "Kami akan tetap berusaha untuk menurunkannya, bersinergi dengan berbagai pihak. Memang secara nasional data stunting kami masih 6,3 persen, tapi pada survei kesehatan yang dilakukan secara sistematis menurut metode penelitian, data stunting kami ada pada 1,97 persen per Agustus hingga ke November, angka ini masih terus bergerak dinamis," sebutnya.
Calvin berharap melalui berbagai program yang dilakukan, masyarakat bisa menerima.
"Tentu saja ini bergantung pada perilaku masyarakat untuk menerima program, dan bersyukur mereka sendiri telah berusaha mengatasi sumber penyebab dari stunting itu sendiri," pungkas Wabup Calvin.**