Jayapura, semuwaberita.com - Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun, didampingi Pj Ketua TP PKK, Linda Onibala bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Keerom, Selasa (04/06/2024) siang.
Kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Mendagri terkait langkah kongkret pengendalian inflasi 2024.
Kunjungan Pj Gubernur dan rombongan disambut Wakil Bupati Keerom, Wahfir Kosasih bersama Tim TPID dan forkopimda setempat.
Untuk diketahui Kabupaten Keerom menjadi salah satu dari empat Kabupaten di Papua yang disebut Kemendagri belum melaporkan upaya kongkret pengendalian inflasi daerah tahun 2024. Tiga Kabupaten lainnya yaitu, Kabupaten Jayapura, Waropen dan Mamberamo Raya.
Wakil Bupati Keerom, Wahfir Kosasi dalam kesempatannya memaparkan terkait langkah strategis pengendalian inflasi yang belum dilaksanakan secara maksimal.
"Soal inflasi sejatinya Kabupaten Keerom secara periodik/ berkala telah menyampaikan laporan. Hanya saja memang mungkin ada data lain dari Kemendagri yang perlu kita sinkronisasi," kata Kosasih.
Ia mengaku, TPID Kabupaten Keerom memang belum melaksanakan upaya langkah pengendalian inflasi seperti melaksanakan sidak pasar dan distributor, menjaga pasokan bahan pokok, dan operasi pasar murah.
"Memang belum dapat terlaksana secara maksimal, namun ini ada hikmahnya. Sebab kalau tidak ada hal seperti itu, mungkin pak Pj Gubernur tidak akan datang ke Keerom," candanya.
Kosasih membeberkan penyebab belum dilaksanakannya upaya tersebut akibat DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) yang terlambat dibagikan.
"Kami baru membagi DPA. Namun walaupun terlambat dengan dasar itu, kita akan berusaha mengejar secepat mungkin pengendalian inflasi," tegasnya.
Wahfir Kosasih
Stunting Masih Tinggi
Lalu berkaitan dengan gerakan percepatan penurunan angka stunting, Kosasih mengaku, data tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Keerom alami peningkatan.
"Data stunting tahun 2024 itu tidak menggembirakan, karena ternyata jumlahnya bertambah. Itu terjadi karena memang update data selama ini, belum bisa menjangkau secara keseluruhan, semakin bertambah waktu, semakin kita mengakses, semakin bertambah pula datanya. Namun tentunya kita akan berusaha, setidaknya menurunkan 14 persen dari target yang semestinya dilaksanakan," ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Ridwan Rumasukun berharap inflasi di Kabupaten Keerom bisa terkendali dengan baik.
"Kalau inflasi terkendali dengan baik, maka masyarakat bisa membeli barang dengan harga yang murah dan terjangkau, sehingga itu juga mempunyai hubungan dengan kesejahteraan," ujarnya.
Lanjut ia, meskipun upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Keerom ini belum berjalan maksimal, namun ia berharap secara bertahap nanti bisa dimaksimalkan.
"Memang ada catatan dari Kemendagri, empat Kabupaten di Provinsi Papua yang belum melaksanakan pengendalian inflasi secara baik. Alhamdulillah Kabupaten Jayapura tidak ada lagi catatan, kita berharap Keerom juga secepatnya, lalu disusul Kabupaten Mamberamo Raya dan Waropen," harapnya.
Lalu menyoal vaksin polio, Ridwan berharap anak-anak balita yang telah divaksin kelak bisa menjadi anak yang sehat dan bisa menjadi generasi emas di tahun 2025.
"Kolaborasi semua pihak yang telah membantu pelaksanaan imunisasi terutama Pemerintah Kabupaten Keerom, kami dari provinsi menyampaikan Terima kasih," ucapnya.
Usai mendengarkan paparan Wakil Bupati Keerom, Pj Gubernur didampingi Pj Ketua TP-PKK Linda Onibala melakukan penetasan vaksin polio kepada balita sekaligus menyerahkan bantuan kudapan kepada perwakilan posyandu. Selanjutnya meninjau pasar murah yang digelar pemda setempat. (irn)