Jayapura, semuwaberita.com – Dinas Kesehatan Kota Jayapura merilis data terbaru mengenai kasus malaria sepanjang Januari–Desember 2024.
Berdasarkan laporan e-SISMAL V3 yang diakses pada 20 Januari 2025, angka kejadian malaria di Kota Jayapura masih tinggi dengan Annual Parasite Incidence (API) mencapai 143 kasus per 1.000 penduduk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024 tercatat 45.247 kasus malaria.
Dari jumlah tersebut, 43.899 kasus berasal dari dalam wilayah Kota Jayapura, sementara 1.348 kasus lainnya berasal dari luar wilayah.
Beberapa fasilitas kesehatan dengan jumlah kasus tertinggi antara lain RSUD Abepura (3.681 kasus), Puskesmas Kota Barat (2.978 kasus), Laboratorium (2.686 kasus), Puskesmas Yoka (2.671 kasus), RS Dian Harapan (2.387 kasus), Puskesmas Hamadi (2.198 kasus), dan Apotek Kimia Farma (1.805 kasus).
"Dari total kasus, laki-laki lebih banyak terdampak dengan 28.995 kasus dibandingkan perempuan yang tercatat 16.252 kasus," urai dokter Nyoman.
Berdasarkan kelompok usia, penderita terbanyak berasal dari rentang usia 15–64 tahun dengan 35.147 kasus. Sementara itu, bayi berusia 0–11 bulan menjadi kelompok dengan jumlah kasus terendah, yakni 726 kasus.
Jenis parasit yang ditemukan di Kota Jayapura didominasi oleh Plasmodium vivax sebanyak 19.217 kasus dan Plasmodium falciparum sebanyak 22.087 kasus. Selain itu, terdapat pula 3.302 kasus infeksi campuran, 602 kasus Plasmodium malariae, serta 39 kasus Plasmodium ovale.
Pemeriksaan malaria tertinggi terjadi pada Mei dan Juli 2024, dengan lebih dari 24.000 sampel diperiksa.
"Sementara itu, jumlah kasus positif tertinggi tercatat pada Juli 2024 dengan 5.773 kasus. Annual Blood Examination Rate (ABER) mencapai 75,51% dengan Positivity Rate (PR) sebesar 18,94%," sebutnya.
Lima distrik dengan jumlah kasus tertinggi di Kota Jayapura adalah Heram (10.292 kasus), Abepura (9.968 kasus), Muara Tami (8.980 kasus), Jayapura Utara (7.627 kasus), dan Jayapura Selatan (7.032 kasus).
Beberapa kelurahan dan kampung dengan angka kejadian tinggi antara lain Entrop (2.389 kasus), Hedam (1.953 kasus), Waena (2.968 kasus), dan Awiyo (3.417 kasus).
Dinas Kesehatan Kota Jayapura terus berupaya mengendalikan penyebaran malaria melalui peningkatan layanan kesehatan, pemeriksaan rutin, serta edukasi kepada masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dalam mencegah malaria, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan kelambu atau obat antinyamuk," imbau Nyoman.
Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan intensif dan bekerja sama dengan berbagai pihak guna menekan angka penyebaran malaria di tahun 2025.(kholik)